Indonesia Dukung Yerusalem Timur Jadi Ibukota Palestina
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menegaskan bahwa Indonesia tetap pada posisinya, mendukung Yerusalem Timur sebagai ibukota Palestina.
“Posisi Indonesia terkait status Yerusalem Timur sudah tegas dan tidak akan berubah, yaitu sebagai ibukota dari Negara Palestina”, kata Retno, pada pembukaan International Conference on the Question of Jerusalem di Hotel Borobudur, Jakarta, yang berlangsung mulai 14 Desember hingga 16 Desember.
Menurut Retno, isu Yerusalem Timur memang penting, bukan hanya bagi Palestina dan Israel, tetapi juga bagi umat Muslim, Kristen dan Yahudi. Mengingat Yerusalem merupakan kota suci bagi ketiga agama.
Isu status Yerusalem merupakan salah satu dari enam outstanding core issues dalam konflik Palestina-Israel, selain isu pengungsi Palestina, pemukiman Yahudi, perbatasan, keamanan dan air.
Wakil Tetap RI untuk PBB, Duta Besar Desra Percaya, seperti dilaporkan oleh laman resmi Kemlu RI, mewakili Ketua Komite Palestina PBB, menegaskan bahwa Indonesia merupakan salah satu negara anggota CEIRPP yang paling aktif dalam mendukung perjuangan dan pemenuhan hak-hak dasar rakyat Palestina.
Desra mengatakan negara anggota PBB memiliki tanggung jawab kolektif terhadap rakyat Palestina dan status Yerusalem. Mereka harus meminta agar Israel segera menghentikan tindakan unilateralnya yang ilegal.
Dalam penyelenggaraan pertemuan tersebut, pemerintah RI bekerja sama dengan Komite Palestina PBB dan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI). Sebelumnya, pemerintah RI juga pernah menjadi tuan rumah pertemuan Komite Palestina PBB, yaitu The UN Asian and Pacific Meeting on the Question of Palestine di Jakarta, 8-9 Juni 2009.
Pertemuan kali ini mengangkat tema “Addressing the Present and Shaping the Future of Jerusalem” dan akan berlangsung selama dua hari, serta diikuti dengan Civil Society Forum on the Question of Palestine, 16 Desember 2015.
Pertemuan ini merupakan tindak lanjut dari pertemuan serupa di Ankara, Turki, 12-13 Mei 2014, dengan tema “Strengthening International Support for a Just and Lasting Solution of the Question of Jerusalem”.
Selain menghadirkan pejabat senior dari negara-negara anggota dan pengamat Komite Palestina PBB, pertemuan juga dihadiri oleh Menteri Luar Negeri Palestina, perwakilan dari kalangan diplomatik di Jakarta, serta sejumlah pakar internasional.
Hati-hati, Mencium Bayi dapat Berisiko Infeksi
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Sistem kekebalan tubuh bayi belum sepenuhnya berkembang ketika lahir, seh...