Indonesia Hebat Tak Bisa Berbuat Banyak di DPR
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI Perjuangan) Hasto Kristianto mengatakan Koalisi Indonesia Hebat tak bisa berbuat banyak di DPR RI selain bekerja untuk rakyat.
Pasalnya, Koalisi Merah Putih menyapu bersih semua pimpinan komisi-komisi dan alat kelengkapan DPR RI lainnya.
"Ya, Joko Widodo pada prinsipnya, selama pemimpin itu bersama rakyat dan berjuang dengan rakyat dan melanjutkan agenda-agenda pemberantasan korupsi, membangun pemerintahan yang bersih, maka itu menjadi keyakinan bagi Jokowi untuk terus mengemban amanat rakyat," kata Hasto di kediaman Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, Jakarta, Minggu (5/10).
Menurut Hasto, apa yang terjadi dengan pemilihan pimpinan DPR pada Kamis (2/10) dini hari tak lebih dari kepentingan bisnis semata.
"Ya, yang ada kan bentuk ambisi kekuasaan, menutup mata terhadap realistas bahwa kekuasaan berasal dari rakyat, bukan elit. Apa yang terjadi dengan KMP kemarin tidak terlepas dari semacam kepentingan-kepentingan bisnis dibelakangnya," ujar dia.
Meski demikian, kepentingan bisnis itu menghambat Jokowi dalam menjalankan pemerintahan.
"Jokowi sudah berkomitmen dengan belajar dari kasus Pasar Tanah Abang dan kebijakan-kebijakan Jokowi yang mengedepankan kepentingan rakyat secara langsung dan itulah yang menciptakan kondisi ketidaknyamanan bagi elit dan berusaha menghadang Jokowi. Maka kami katakan, apa yang terjadi di DPR merupakan kemenangan moral bagi Jokowi untuk tetap bertahan pada politik tanpa transaksi," ucap Hasto.
Meski tak satupun komisi dan alat kelengkapan di DPR RI diperoleh oleh koalisi Indonesia Hebat, dirinya berkeyakinan, KMP tidak sepenuhnya menjegal kebijakan-kebijakan pemerintah, apalagi yang berkaitan dengan kepentingan rakyat.
Bahas Kursi Parlemen
Di tempat yang sama, Ketua DPP Partai Hanura Saleh Husin menyatakan pertemuan para ketua umum partai politik yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Hebat membicarakan isu-isu terkini, termasuk tak ada satupun jatah di parlemen.
"Pertemuan ini dalam rangka Idul Adha, silaturahmi. Kalau ketum-ketum sudah ketemu, tak jauh bicara soal politik, termasuk dengan isu terkini yang terjadi di DPR," kata Saleh.
Ia menambahkan, materi pembicaraan lainnya adalah terkait pemilihan pimpinan MPR RI yang akan dilakukan esok malam, Senin (6/10).
"Ya termasuk itu juga. Pokoknya isu-isu terkini lah," ujar dia..
Dalam pertemuan tersebut, terlihat Ketua Umum Partai Hanura, Wiranto, Ketua Umum PKPI, Sutiyoso, Sekjen PDI Perjuangan, Tjahjo Kumolo, Sekjen Partai Nasden, Rio Patrice Capella, dan Wasekjen PDI Perjuangan, Ahmad Basara.
Wakil Presiden terpilih Jusuf Kalla, Ketua Umum Nasdem, Surya Paloh, juga terlihat beradi di lokasi pertemuan. (Ant)
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...