Megawati “Kunci” Memuluskan Pemerintahan Jokowi
SEMARANG, SATUHARAPAN.COM – Pengamat politik Universitas Diponegoro Semarang, Teguh Yuwono mengatakan Megawati Soekarnoputri menjadi “kunci” untuk memuluskan jalan pemerintahan Presiden RI terpilih Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden terpilih Jusuf Kalla (JK).
“Semestinya, Megawati (Ketua Umum PDIP, Red) mau membuka komunikasi politik ke partai-partai politik lain, terutama Demokrat. Peran Bu Mega amat penting,” ucap Teguh saat dihubungi di Semarang, Sabtu (4/10).
Menurut dia, pemerintahan Jokowi-JK setidaknya dalam enam bulan pertama akan menghadapi tantangan yang tidak mudah, dengan dominasi Koalisi Merah Putih (KMP) di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
Mau tidak mau, lanjutnya, PDI Perjuangan harus membuka komunikasi politik dengan parpol-parpol di luar Koalisi Indonesia Hebat (KIH) yang sudah dijalinnya dengan Nasdem, PKB, Hanura, dan PKPI.
“Peluang besar untuk menjalin komunikasi politik ya dengan Demokrat. Bu Mega harus mau bertemu langsung dengan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY),” kata dosen FISIP Universitas Diponegoro tersebut.
Megawati sempat mengutus Jokowi, JK, Surya Paloh (Ketua Umum Nasdem), dan Puan Maharani untuk bertemu dengan SBY. Akan tetapi, ternyata SBY hanya mau bertemu langsung dengan Megawati.
“Kalau mau komunikasi politik dengan Demokrat berjalan, ya, Bu Mega harus mau menemui Pak SBY. Jika Bu Mega tidak mau turun tangan, ya, Jokowi-JK akan menghadapi tantangan berat,” Teguh menegaskan.
Ia menjelaskan Jokowi harus menghadapi tantangan untuk memperjuangkan dua peraturan pemerintah pengganti undang-undang (perppu) terkait UU Pilkada yang akan dibahas DPR RI.
Persoalan UU Pilkada sebenarnya baru “warming up” (pemanasan) bagi Jokowi-JK yang tentunya tidak bisa berjalan sukses jika PDIP dengan KIH masih berjuang sendiri.
Dalam menjalin komunikasi politik dengan parpol-parpol lain di luar KIH, memang dibutuhkan kekuatan ekstra, yakni kesediaan Megawati untuk turun langsung melakukan lobi-lobi politik.
“Sebenarnya, peran JK juga sangat besar untuk mendorong dukungan dari Golkar. Harusnya JK bisa, apalagi dia pernah menjadi Ketua Umum Golkar. Akan tetapi, power JK belum terlihat,” tandasnya.
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...