Indonesia Masih Butuh 191.400 Peneliti
CIBINONG, SATUHARAPAN.COM - Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Lukman Hakim mengatakan Indonesia dengan jumlah penduduk lebih dari 240 juta jiwa masih membutuhkan sekitar 191.400 peneliti hingga 2030.
"Jumlah peneliti kita masih kecil, anggaran penelitian juga kecil. Sekarang jumlah peneliti sekitar 8.600 orang, untuk Indonesia harusnya ada 200.000 peneliti," kata Lukman seusai membuka acara Diseminasi Hasil Teknologi Tepat Guna LIPI di Pusat Penelitian Biologi LIPI Kompleks Cibinong Science Center, Cibinong, Jawa Barat, Rabu (23/4).
Berdasarkan standar Bank Dunia, perbandingan ideal jumlah peneliti dengan penduduk antara 4.000 hingga 5.000 peneliti per satu juta penduduk. Karena itu, Lukman berpendapat jumlah peneliti Indonesia masih jauh dari apa yang distandarkan secara internasional.
"Yang jelas Indonesia perlu terobosan dari presiden mendatang untuk meningkatkan dunia riset dan ilmu pengetahuan," ujar dia.
Peningkatan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta riset sangat dibutuhkan mengingat perekonomian yang tumbuh saat ini masih berbasis konsumsi.
"Ini harus diubah sehingga pertumbuhan ekonomi itu dapat ditopang dari kemampuan ilmiah dan teknologi. Indonesia banyak sumber daya alam tapi diekspor dalam bentuk mentah. Ini harus diubah, harus dibuat bernilai tambah," dia menambahkan.
Dengan semakin berkembangnya bidang pendidikan dan meningkatnya jumlah sarjana, peningkatan inovasi dan menumbuhkan inovator muda perlu didorong.
LIPI, menurut dia, juga mencoba mendorong munculnya peneliti dan inovator muda melalui lomba. Diharapkan minat kaum muda terhadap dunia penelitian dapat berlanjut. (Ant)
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...