Indonesia Masuk Zona Darurat Gizi
MAKASSAR, SATUHARAPAN.COM - Direktur Bina Gizi, Kementerian Kesehatan, Doddy Izwardy, menegaskan Indonesia saat ini masuk dalam zona darurat gizi.
"Dari 117 negara di dunia, Indonesia masuk dalam darurat gizi dengan tiga dampak yang ditimbulkannya pada tumbuh kembang anak," katanya di Makassar, Sabtu (4/4).
Ketiga dampak yang ditimbulkan darurat gizi adalah anak mengalami "stunting", berbadan kurus yang memicu gizi buruk, dan berbadan gemuk yang memicu obesitas. Stunting adalah keadaan tinggi badan berdasarkan umur rendah, atau keadaan tubuh anak lebih pendek dibandingkan dengan anak – anak lain seusianya.
Perbaikan gizi harus dimulai dari sekarang mengingat perbaikan generasi dalam mencegah terjadinya stunting, menurut Doddy, dibutuhkan waktu sekitar 100 tahun.
Berdasarkan data Global Utusan Report yang dilaporkan ke Bappenas diketahui, jumlah bayi dan balita yang mengalami stunting (bertubuh pendek) di Indonesia mencapai 8,8 juta jiwa dari sekitar 45 juta jiwa total balita.
Dalam upaya mengatasi permasalahan tersebut, lembaga donor asal Amerika yakni Millenium Challenge Account (MCA) menyalurkan dana hibah sebesar 131,5 juta dolar Amerika atau setara sekitar Rp 1 miliar di Mamuju, Sulawesi Barat.
Pemilihan lokasi tersebut didasarkan pada alasan di daerah itu terdapat sekitar 48 persen bayi dan balita yang mengalami stunting.
Di sela peninjauan di lokasi pilot project di Posyandu Al-Ikhlas di Desa Bambu, Kabupaten Mamuju, Sulbar, CEO Millenium Challenge Corporation (MCC) Dana J Hyde mengatakan dana pendampingan itu diperuntukkan bagi peningkatan sumber daya manusia kader posyandu, paramedis, dan pihak terkait lain dalam jangka lima tahun. (Ant)
Editor : Sotyati
Bryan Amadeus Chandra, Sosok yang Cerdas dan Senang Menolong...
Jakarta, Satuharapan.com, Bryan Amadeus Chandra atau yang akrab dipanggil Bryan merupakan salah...