Indonesia Tak Perlu Banyak Hotel dan Pusat Belanja
MAKASSAR, SATUHARAPAN.COM – Indonesia dengan kekayaan bentang alamnya bisa mengembangkan wisata petualangan dan tidak perlu lagi mengikuti model pengembangan negara-negara maju, yang berusaha mendatangkan lebih banyak wisatawan dengan membangun banyak hotel dan pusat belanja.
Pengamat pariwisata Asia dan editor majalah wisata Action Asia, Steve White, pada Sabtu (15/11) mengatakan pengembangan wisata petualangan bisa dimulai dengan menawarkan keindahan alam dan budaya di daerah-daerah dengan dukungan infrastuktur yang belum memadai.
"Pada wilayah di mana pariwisata harus dibangun dari nol, yang terbaik adalah menjual apa yang menjadi keindahan dan daya tarik lanskap alami," ujarnya.
White menilai pembangunan di beberapa tempat akan berhasil menarik pengunjung untuk sementara, tetapi untuk jangka panjang akan menghancurkan keindahan itu sendiri. “Orang akan menjadi bosan, kemudian lokasi itu ditinggalkan," katanya.
Ia menambahkan wisata petualangan bisa memberikan lebih banyak keuntungan secara ekonomi. "Para penggemar wisata petualangan menginginkan sesuatu yang lebih dari sekadar ke pantai, tidur di hotel, atau berbelanja, dan mereka juga bersedia membayar lebih banyak untuk pengalaman yang mereka rasakan, meskipun itu kadang-kadang berarti mereka hanya tinggal di rumah penduduk atau berkemah di tengah hutan," dia menjelaskan.
Menurut White, model pembangunan pariwisata sebaiknya dilakukan sesuai dengan kondisi dan potensi kekayaan alam dan budaya. "Indonesia adalah negara yang sangat besar. Tidak ada negara lain di dunia yang sebanding dengannya. Oleh karena itu, sangat penting membangun model pariwisata Indonesia sendiri yang memperhatikan masyarakat lokal dan berkelanjutan," White menyarankan. (Ant)
Editor : Sotyati
KPK Geledah Kantor OJK Terkait Kasus CSR BI
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah kantor Otoritas J...