Indonesia Tambah Stok Vaksin Lima Juta Dosis
JAKARTA, SATUHARAPAN.COMP-Indonesia menambah stok vaksin sebanyak lima juta dosis yang merupakan vaksin dalam bentuk jadi. Vaksin Sinovac ini merupakan tahap ke-50.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian yang juga Koordinator Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), Airlangga Hartarto, mengatakan, pemerintah berupaya keras memenuhi kebutuhan stok vaksin COVID-19 untuk digunakan dalam program vaksinasi di Indonesia.
Vaksin bentuk jadi Sinovac yang terima Indonesia mencapai 33 juta dosis, sedangkan total vaksin Sinovac dalam bentuk bulk yang telah diterima sebanyak 153,9 juta.
Selain itu, vaksin lain adalah AstraZeneca sebanyak 19,5 juta dosis, Moderna sebanyak delapan juta dosis, Pfizer sebanyak 2,75 juta dosis, Sinopharm sebanyak 8,25 juta dosis. Secara keseluruhan Indonesia telah kedatangan sebesar 225,4 juta dosis vaksin dari berbagai merk baik dalam bentuk bulk atau vaksin jadi. Dengan begitu, stok vaksin aman, katanya.
Menurut Airlangga, Presiden Joko Widodo juga memerintahkan menteri dan kepala daerah untuk mempercepat vaksinasi. Vaksin juga perlu didistribusikan secara cepat dan merata. Hingga 5 September 2021 sebanyak 66,78 juta telah memperoleh dosis pertama dan 38,2 juta dosis kedua, vaksinasi dosis ketiga sebesar 713 ribu. Sehingga total sudah 105,7 juta dosis dan Indonesia menempati urutan ke-6.
"Namun vaksinasi untuk lansia perlu dipercepat," kata Airlangga. Angka kesembuhan COVID-19 mencapai 92,8 persen sejak diberlakukan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dibanding dengan kondisi global pada angka 89,4 persen. Bed Occupancy Rate (BOR) atau tingkat keterisian tempat tidur juga turun 70 persen.
Dia mengingatkan Indonesia untuk terus waspada dan mempersiapkan diri agar tidak terjadi gelombang COVID-19 selanjutnya.
Editor : Sabar Subekti
Albania akan Blokir TikTok Setahun
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Albania menyatakan akan memblokir media sosial TikTok selama s...