Indonesia Telah Membuktikan: Kita Bisa Proaktif!
SATUHARAPAN.COM – Pemilihan Presiden tahun ini bukan pilpres biasa. Ini bukan semata cerita politik; juga bukan pertarungan dua pihak yang saling bersaing untuk meraih kemenangan. Ini adalah persitiwa sejarah bangsa Indonesia yang luar biasa!
Untuk pertama kalinya, sejak kemerdekaan Indonesia, seluruh masyarakat begitu terserap perhatiannya—sejak pencalonan, kampanye, debat, pencoblosan, dan yang paling luar biasa adalah dalam proses pengawalan penghitungan dan rekapitulasi suara. Sebut saja satu berita seputar pilpres kepada teman bicara Anda di mana pun, hampir pasti gayung akan bersambut, teman bicara Anda juga sudah tahu dan memiliki opini atasnya.
Selain media elektronik, berita melalui media sosial apa pun yang kita miliki, tak habisnya menyiarkan broadcast, posting atau cerita milis, yang kemudian bisa kita cari lebih jauh sumber berita aslinya dan berita lain seputar isu pilpres. Mereka yang diwawancara di media elektronik dari kalangan mana pun bisa ikut bicara. Belum lagi mereka yang ikut berperan secara sukarela menjadi pengawal dengan berbagai cara, bahkan hingga membuat situs perhitungan independen, menjadi sukarelawan menghitung suara.
Yang paling mengesankan dari semua itu adalah: mereka merasa menjadi bagian yang menentukan hasil pilpres. Tidak lagi terkesan masyarakat hanya bertugas mencoblos, sisanya tugas pemerintah, di mana perhitungan dan permainan tak terjangkau oleh masyarakat, tak transparan. Satu milestone penting dicapai dalam paradigma berbangsa: kita semua bisa ikut menentukan bangsa ini mau ke mana!
Itu hal luar biasa, dibandingkan dengan paradigma masa lalu. Bangsa kita sudah menunjukkan paradigma proaktif, ketimbang reaktif. Kita tidak lagi sekadar patuh pada otoritas, tetapi berupaya agar yang terbaiklah yang terjadi. Bukan diatur, melainkan mengatur. Ada kesadaran bahwa nasib bangsa ini ada di pundak setiap warga, bukan hanya mereka yang berada di tingkat elite politik atau pemerintah. Ada rasa tanggungjawab, rasa memiliki. Bukankah itu indah dan luar biasa?
William James, seorang psikolog beberapa dekade lalu, mengatakan ”Penemuan terbesar pada generasi ini adalah bahwa manusia dapat mengubah kehidupan mereka dengan mengubah sikap mereka.”
Anda adalah apa yang Anda pikirkan! Itu adalah salah satu fakta yang paling penting tentang diri kita sendiri. Kalau kita berpikir bahwa kebahagiaan dan sukses tak berpihak kepada kita, maka itu akan terjadi. Tetapi, jika meyakini bahwa kita dapat mengatasi hambatan, maka kita sudah separuh jalan mencapainya.
Di dunia ini ada dua macam orang: yang proaktif dan yang reaktif. Mereka yang menganggap hidupnya adalah tanggung jawabnya sendiri, mereka yang mengubah keadaan adalah mereka yang proaktif.. Mereka yang biasa menyerahkan arah hidupnya pada orang lain, adalah orang reaktif.
Tidak selalu pengalaman hidup dapat dipilih, namun respons terhadap pengalaman itu selalu ada di tangan kita. Bangsa Indonesia sudah menunjukkan bahwa menjadi proaktif adalah keniscayaan. Mari rayakan peristiwa bersejarah ini, dan lanjutkan perkembangan positifnya, di mana pun Anda di tempatkan untuk mengambil peran dalam hidup ini.
Editor: ymindrasmoro
Email: inspirasi@satuharapan.com
Laporan Ungkap Hari-hari Terakhir Bashar al Assad sebagai Pr...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Presiden terguling Suriah, Bashar al Assad, berada di Moskow untuk menghad...