Industri Tekstil, Kulit dan Alas Kaki Sumbang Pendapatan Signifikan
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Tahun 2012, industri pengolahan non migas memberikan kontribusi 23,84 persen terhadap PDB, ditopang sektor industri tekstil, kulit dan alas kaki 2,1 persen. Sementara itu, nilai ekspor Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) tahun 2012 mencapai 12,46 milyar dollar Amerika, sedangkan industri alas kaki dan penyamakan kulit mencapai 3,5 milyar dollar Amerika. Surplus neraca perdagangan TPT lima tahun terakhir rata-rata mencapai 4,5 milyar dollar Amerika per tahun, sedangkan Industri alas kaki dan penyamakan kulit mencapai dua milyar dollar Amerika. Ini merupakan data yang dimiliki oleh Direktorat Jenderal Basis Industri Manufaktur (Ditjen BIM), Kementerian Perindustrian.
Selama ini Indonesia mampu memenuhi sekitar 1,8 persen kebutuhan dunia akan produk TPT dan alas kaki. Kedua sektor industri ini juga mampu menyerap banyak tenaga kerja, sejumlah 1,5 juta orang di industri TPT dan 700 ribu orang di industri alas kaki dan penyamakan kulit. Disamping itu, tahun 2012, nilai impor produk TPT sebesar 8,14 milyar dollar Amerika. Angka ini mengalami penurunan tiga persen dari tahun sebelumnya yang mencapai 8,4 milyar dollar Amerika. Sedangkan pada industri alas kaki, tahun 2012 nilai impor sebesar 387 juta dollar Amerika. Angka ini mengalami kenaikan 8,5 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 357 juta dollar Amerika.
Hal inilah yang mendorong Kementerian Perindustrian yang bekerjasama dengan Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo), Asosiasi Penyamakan Kulit Indonesia (APKI), serta Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API), mengadakan Pameran Gelar Sepatu, Kulit dan Fashion Tahun 2013, yang mengangkat tema Produk Nasional Siap Bersaing di Pasar Global. Acara yang berlangsung tanggal 30 Mei hingga 2 Juni 2013, bertempat di Jakarta Convention Center (JCC), ini merupakan acara yang bertujuan untuk mempromosikan produk-produk alas kaki, kulit dan produk kulit, serta produk pakaian jadi hasil produksi dalam negeri. Pameran yang telah ke-3 kalinya dilaksanakan sejak tahun 2011 ini, mendapat sambutan yang sangat baik dari masyarakat. Dengan jumlah 305 stand, yang terdiri dari pengusaha industri alas kaki, penyamakan kulit dan produk kulit lainnya.
Dengan penyelenggaraan pameran ini diharapkan sejumlah permasalahan yang dihadapi para pengusaha mendapatkan solusi penyelesaiannya, dan terjalin kerjasama yang baik dari Kementerian Perindustrian dengan para pengusaha dalam negeri. Hal ini dilakukan untuk menghadapi persaingan ditingkat internasional, khususnya menghadapi kecenderungan perjanjian kerjasama, baik bilateral, regional maupun multilateral atau dikenal dengan Free Trade Agreement (FTA), yang menyebabkan produk-produk dari negara mitra kerjasama lebih mudah untuk masuk ke pasar dalam negeri.
Editor : Yan Chrisna
AS Laporkan Kasus Flu Burung Parah Pertama pada Manusia
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Seorang pria di Louisiana, Amerika Serikat, menderita penyakit parah perta...