Inflasi Turki Naik Menjadi 68,5 Persen di Bulan Maret
ANKARA, SATUHARAPAN.COM-Kenaikan harga di Turki yang dilanda inflasi meningkat pesat pada bulan Maret, naik menjadi 68,5 persen tahun-ke-tahun, kata badan statistik Turki, TUIK, pada hari Rabu (3/4).
Peningkatan angka tersebut menyusul kekalahan pemilu kota pada hari Minggu (31/3) bagi partai Presiden Recep Tayyip Erdogan yang banyak pihak menyalahkan biaya hidup yang tidak terkendali.
Bulan lalu biaya pendidikan, kesehatan, transportasi dan pangan menunjukkan kenaikan terbesar, setelah inflasi mencapai 67,07 persen pada Februari, kata TUIK.
Namun ENAG, sekelompok ekonom independen, mengatakan perhitungan mereka sendiri menunjukkan angka tahunan hampir 125 persen.
Menunjuk pada melambatnya inflasi bulan ke bulan dalam data resmi, sebesar 3,16 persen dibandingkan bulan Februari sebesar 4,53 persen, Menteri Keuangan, Mehmet Simsek, menulis bahwa “inflasi bulanan menurun sesuai dengan perkiraan kami”.
Menyusul kembalinya kebijakan bank sentral yang ortodoks, dengan kenaikan suku bunga utama menjadi 50 persen, pemerintah juga berjanji untuk mengendalikan pengeluaran untuk mengekang aktivitas dan inflasi.
“Semua perkembangan ini… akan memperkuat ekspektasi inflasi dan mendukung proses disinflasi,” kata Simsek.
“Kami akan melakukan apa pun yang diperlukan sampai kami mencapai tujuan stabilitas harga, yang merupakan prioritas utama kami,” tambahnya. (AFP)
Editor : Sabar Subekti
Dampak Childfree Pada Wanita
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Praktisi Kesehatan Masyarakat dr. Ngabila Salama membeberkan sejumlah dam...