Infrastruktur Kawasan Taman Nasional di Banyuwangi Dibangun
BANYUWANGI,SATUHARAPAN.COM – Pemerintah pusat , segera memulai pembangunan infrastruktur penunjang pariwisata di kawasan taman nasional yang ada di Kabupaten Banyuwangi.
Setelah kunjungan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya pada akhir Maret lalu, tim lintas kementerian, telah menggelar rapat koordinasi, untuk memulai pembangunan infrastruktur penunjang pariwisata di Taman Nasional Alas Purwo, Taman Wisata Alam Gunung Ijen, dan Taman Nasional Meru Betiri.
”Alhamdulillah, Jumat lalu (1/4), dipimpin langsung oleh Bu Menteri LHK, digelar rapat untuk menyusun peta jalan atau road map pembangunan infrastruktur penunjang pariwisata di kawasan, yang menjadi wilayah pemerintah pusat di Banyuwangi, khususnya di taman nasional,” kata Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, seperti yang dikutip dari situs banyuwangikab.go.id
”Menteri LHK memanggil kami karena ingin segera merealisasikan pengembangan infrastruktur taman nasional yang ada di kawasan Banyuwangi. Menteri sudah ke Banyuwangi dan melihat potensi besar dari sisi wisatanya dengan tetap memperhatikan aspek konservasi. Jadi dalam pandangannya, konservasi alam juga harus memperhatikan aspek ekonomi warga sekitar. Potensi taman nasional untuk pariwisata besar, sehingga perlu dikembangkan infrastruktur penunjangnya,” kata Anas.
Anas menambahkan, segitiga andalan pariwisata Banyuwangi berada di kawasan tersebut, yaitu Gunung Ijen, Pantai Plengkung, dan Pantai Sukamade. Pengembangan infrastruktur itu harus tetap mengakomodasi lingkungan dan kesejahteraan masyarakat.
”Misalnya, dari desa terakhir sebelum masuk taman nasional, wisatawan berhenti. Semua mobil diparkir di lapangan. Lalu menuju ke dalam taman nasional untuk melihat flora-fauna dan keindahan alam, dengan mengendarai kendaraan tradisional seperti delman atau kereta kecil seperti odong-odong di kampung-kampung,” kata Anas.
Kepala Badan Perencanaan Pembangun Daerah (Bappeda) Banyuwangi Agus Siswanto mengatakan, peta jalan pembangunan infrastruktur pariwisata itu akan dibagi menjadi dua, yaitu pembangunan jangka pendek dan jangka panjang.
“Pembangunan jangka pendek yang sifatnya bisa segera dilaksanakan pada tahun ini. Mulai dari akses air bersih dan toilet di Gunung Ijen. Sedangkan untuk pembangunan jalan dan infrastruktur penunjang lainnya masuk skema jangka panjang yang dikoordinasikan dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat,” kata Agus.
Dengan pembangunan infrastruktur penunjang pariwisata itu, kata Agus, potensi wisata bisa lebih tergarap. ”Seperti kurangnya toilet di Gunung Ijen bisa segera tertangani,” katanya.
Editor : Bayu Probo
KPK Geledah Kantor OJK Terkait Kasus CSR BI
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah kantor Otoritas J...