Inggris: Pasukan Rusia di Ukraina Menderita Banyak Korban Jiwa
Ini akibat serangan dengan senjata presisi jarak jauh yang telah dimiliki Ukraina.
LONDON, SATUHARAPAN.COM-Pasukan Rusia di Ukraina terus menderita banyak korban jiwa akibat serangan presisi jarak jauh Ukraina jauh di belakang garis depan, demikian laporan intelijen militer Inggris.
“Pada 10 November 2023, kemungkinan lebih dari 70 tentara Rusia tewas dalam serangan terhadap konvoi truk 23 kilometer di belakang garis depan di desa Hladkivka, Oblast Kherson. Selanjutnya, pada tanggal 19 November 2023, serangan terhadap pasukan Rusia yang menghadiri upacara penghargaan atau konser di Kumachove, 60 kilometer di dalam wilayah yang dikuasai Rusia, kemungkinan besar menyebabkan puluhan korban jiwa,” kata Kementerian Pertahanan Inggris dalam informasi terkini intelijen perangnya.
Kementerian Inggris menambahkan: “Ukraina juga mengalami insiden serupa: sebuah rudal balistik Rusia menewaskan 19 anggota Brigade Serangan Gunung Terpisah ke-128 Ukraina pada upacara pemberian medali pada 3 November 2023.”
Laporan intelijen tersebut mengomentari realitas pertempuran yang dihadapi Rusia: “Tentara yang dikerahkan biasanya sangat menyadari jangkauan sistem senjata musuh mereka. Namun, dihadapkan pada kenyataan pengerahan tempur yang sangat lama, para komandan menghadapi dilema yang akut.”
Ditambahkan: “Mereka harus menyeimbangkan praktik terbaik dalam menjaga agar pasukan tetap tersebar, dan tidak terlalu rentan terhadap serangan, dan kebutuhan sehari-hari untuk mengumpulkan unit-unit untuk menjalankan pemerintahan dan menjaga moral.”
Sebelumnya pada bulan November, kementerian Inggris menyoroti bahwa selama tiga pekan terakhir, Rusia kemungkinan telah kehilangan sekitar 200 kendaraan lapis baja selama serangannya di kota Avdiivka di Donbas.
Dikatakan: “Hal ini mungkin disebabkan oleh kombinasi efektivitas relatif dari senjata anti lapis baja modern Ukraina, ranjau, amunisi yang dijatuhkan dari kendaraan udara tanpa awak (drone), dan sistem artileri presisi.”
Pembaruan intelijen menyimpulkan: “Kepemimpinan Rusia terus menunjukkan kesediaan untuk menerima kehilangan banyak personel demi keuntungan teritorial yang kecil.” (dengan Al Arabiya)
Editor : Sabar Subekti
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...