Afghanistan Tutup Secara Permanen Kedutaannya di New Delhi, India
NEW DELHI, SATUHARAPAN.COM-Kedutaan Besar Afghanistan di New Delhi, India, ditutup secara permanen, diumumkan pada hari Jumat (24/11), karena tantangan dari pemerintah India dan kurangnya dukungan diplomatik.
Dalam siaran persnya, dikatakan bahwa keputusan tersebut sudah berlaku mulai hari Kamis (23/11) dan mengikuti langkah kedutaan sebelumnya untuk menghentikan operasinya mulai 1 Oktober karena tidak adanya pemerintah yang diakui di Kabul. Pada saat itu, pihaknya mengatakan akan terus memberikan layanan konsuler darurat kepada warga negara Afghanistan.
Kedutaan mengatakan keputusan sebelumnya dibuat “dengan harapan bahwa sikap pemerintah India akan berkembang dengan baik demi kelanjutan normal Kedutaan Besar Republik Islam Afghanistan di New Delhi.”
Namun dalam delapan pekan sejak itu, kedutaan Afghanistan menghadapi pilihan yang sulit karena “tekanan terus-menerus dari Taliban dan pemerintah India untuk melepaskan kendali.”
Belum ada komentar langsung dari Kementerian Luar Negeri India.
India belum mengakui pemerintahan Taliban, yang merebut kekuasaan di Afghanistan pada Agustus 2021, dan mengevakuasi stafnya sendiri dari Kabul menjelang penarikan Amerika Serikat dari Afghanistan dua tahun lalu.
India tidak lagi memiliki kehadiran diplomatik di sana. India mengatakan akan mengikuti jejak PBB dalam memutuskan apakah akan mengakui pemerintah Taliban.
Kedutaan Besar Afghanistan di New Delhi dijalankan oleh staf yang ditunjuk oleh pemerintahan mantan Presiden Afghanistan, Ashraf Ghani, yang digulingkan, dengan izin dari otoritas India.
Dalam pernyataannya pada hari Jumat, misi tersebut mengatakan tidak ada diplomat dari Republik Afghanistan di India, dan mereka yang bertugas di kedutaan telah mencapai negara ketiga dengan selamat.
“Satu-satunya individu yang hadir di India adalah diplomat yang berafiliasi dengan Taliban,” katanya, seraya menambahkan bahwa misi tersebut telah diserahkan kepada pemerintah India.
“Sekarang bergantung pada pemerintah India untuk memutuskan nasib misi tersebut, apakah akan mempertahankan penutupannya atau mempertimbangkan alternatif lain, termasuk kemungkinan menyerahkannya kepada ‘diplomat’ Taliban,” katanya.
Badan Pengungsi PBB mengatakan warga Afghanistan merupakan sepertiga dari hampir 40.000 pengungsi yang didaftarkan di India, belum termasuk pengungsi yang didaftarkan melalui lembaga lain.
Kedutaan Besar Afghanistan mengatakan komunitas di India telah menurun secara signifikan selama dua tahun terakhir, dengan banyaknya pengungsi, pelajar, dan lainnya yang meninggalkan negara tersebut. Jumlahnya berkurang hampir setengahnya sejak Agustus 2021, dan visa yang dikeluarkan selama periode ini sangat terbatas, katanya.
Pada tahun 2022, India mengirimkan bahan-bahan bantuan ke Afghanistan, termasuk gandum, obat-obatan, vaksin COVID-19, dan pakaian musim dingin, untuk membantu mengatasi kekurangan di perekonomian Afghanistan yang sudah hancur akibat perang dan berada di ambang kehancuran. (AP)
Editor : Sabar Subekti
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...