Inggris: Pelaku Pelecehan Rasis Dilarang Menonton Pertandingan Sepak Bola
Aturan baru dibuat setelah tiga pemain sepak bola tim nasional Inggris berkulit hitam mendapat pelecehan rasis secara online.
LONDON, SATUHARAPAN.COM-Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson, mengumumkan rencana untuk melarang siapa pun yang bersalah atas pelecehan rasis melalui online untuk menghadiri pertandingan sepak bola. Ini dilakukan setelah tiga anggota tim nasional Inggris menjadi sasaran pernyataan rasis menyusul kekalahannya di final Kejuaraan Eropa.
Inggris kalah 3-2 dari Ilatia dalam adu penalti pada pertandingan final Piala Eropa di stadion Wembley, hari Minggu (11/7), setelah goal imbang 1-1 hingga perpanjangan waktu.
Johnson pada hari Rabu (14/7) mengecam pelecehan yang ditujukan pada tiga pemain kulit hitam setelah mereka gagal mencetak penalti dalam kekalahan adu penalti Inggris dari Italia pada hari Minggu di Stadion Wembley.
Dan Johnson memberi tahu House of Commons bahwa inilah saatnya untuk bertindak. Pemerintah berencana untuk menambahkan rasisme online ke dalam daftar pelanggaran yang dapat diberlakukan sebagai larangan bagi penggemar sepak bola untuk menonton langsung pertandingan, katanya.
"Apa yang kami lakukan adalah mengambil langkah-langkah praktis untuk memastikan bahwa rezim pelarangan sepak bola diubah, sehingga jika Anda bersalah atas pelecehan rasis online di sepak bola, maka Anda tidak akan pergi ke pertandingan," kata Johnson dalam pidato perdana menteri mingguannya, dan sesi pertanyaan. "Tidak ada tapi-tapian, tidak ada pengecualian, tidak ada alasan."
Pengadilan diizinkan untuk mengeluarkan perintah pelarangan jika seorang penggemar dihukum karena “pelanggaran yang relevan” terkait dengan pertandingan, termasuk kejahatan seperti perilaku tidak tertib atau kepemilikan senjata. (AP)
Editor : Sabar Subekti
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...