Inggris: Suriah Harus Manfaatkan Peluang Perdamaian di Perundingan Jenewa
LONDON, SATUHARAPAN.COM – Menteri Luar Negeri Inggris William Hague pada Selasa menyerukan semua pihak yang terlibat dalam perang saudara Suriah untuk “memanfaatkan peluang” perdamaian jelang pembicaraan penting di Swiss.
Hague, para diplomat internasional dan perwakilan dari berbagai pihak yang bertikai di Suriah tiba pada Selasa (21/1) untuk menghadiri konferensi tersebut.
“Kedua belah pihak harus memanfaatkan peluang untuk mengakhiri perang,” seperti ditulis Hague via Twitter. “100.000 lebih warga Suriah telah tewas dalam 18 bulan terakhir sejak Jenewa I.”
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John Kerry dan mitranya asal Rusia Sergey Lavrov tiba di Swiss, tempat pembicaraan damai dimulai pada Rabu di kota Montreux, Danau Jenewa.
Oposisi Suriah akan menghadiri pembicaraan tersebut setelah PBB membatalkan undangan bagi Iran, sekutu utama Presiden Assad.
“Oposisi sudah teruji dan berjanji untuk datang,” tambah Hague. “Sekarang rezim harus diuji mengenai kemauan untuk mengupayakan solusi politik.”
PBB Bela Pengecualian Iran dari Perundingan Suriah
PBB pada Selasa membela pengecualian Iran dari perundingan Suriah setelah mendapat kritikan dari Rusia dan pemerintah Teheran.
Iran gagal menghasilkan pernyataan tertulis yang dijanjikan mengenai konflik Suriah, sehingga Sekjen PBB Ban Ki-moon terpaksa bertindak, kata wakil juru bicara PBB Farhan Haq.
Haq juga mengatakan Ban merasa cemas bahwa negara-negara yang hadir dalam perundingan tersebut, dibuka di Montreux, Swiss pada Rabu (22/1), bisa melakukan negosiasi “dengan niat yang jujur”.
Ban membatalkan undangan untuk Iran pada Senin, tepat sehari setelah mengumumkan bahwa sekutu Presiden Bashar al-Assad itu akan menghadiri perundingannya.
“Ada pemahaman lisan yang membuat Sekjen yakin akan ada sebuah pemahaman tertulis nantinya,” kata Haq kepada para reporter guna menjelaskan undangan untuk Iran.
“Faktanya, yang terjadi adalah sebaliknya, bahwa Iran menyatakan posisi sama yang mereka pegang sebelumnya. Oleh karena itulah dia mengungkapkan kekecewaan terhadap keputusan Iran dan memutuskan untuk membatalkan undangan mereka,” tambahnya.
Ban melakukan kontak dengan Amerika Serikat dan pihak kunci lainnya saat perundingan tersebut, tambah Haq.
Zarif mencela keputusan PBB dan meminta Ban “memberikan alasan sebenarnya atas pembatalan itu.”
“Sikap itu tidak sesuai dengan kehormatan sekjen PBB,” kata Zarif yang dikutip media Iran. (AFP/Ant)
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...