Inggris-Swedia Berdonasi untuk Dana Ebola
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM – Janji terbaru bantuan finansial untuk dana ebola, PBB berhasil menggalang 118 juta dolar AS (sekitar Rp 1,42 triliun), dengan Inggris dan Swedia memberikan kontribusi besar setelah Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon memohon lebih banyak bantuan.
“Inggris menjanjikan 32 juta dolar AS (sekitar Rp 386,2 miliar) dan Swedia 15 juta dolar AS (sekitar Rp 181,03 miliar) untuk dana yang digalang PBB guna melawan wabah ebola, yang sekarang telah merenggut hampir 4.900 nyawa di Afrika Barat,” kata pejabat PBB pada Jumat (24/10).
PBB, pekan lalu menuai keributan ketika mengeluhkan hanya memiliki uang tunai 100.000 dolar AS (sekitar Rp1,21 miliar) untuk dana itu dan mendesak negara lain untuk berdonasi lebih banyak.
Pejabat PBB mengatakan, mereka berharap bisa menggalang 100 juta dolar AS (sekitar Rp1,21 triliun) pada akhir bulan melalui perjanjian resmi dengan para donatur.
Sampai saat ini pihaknya sudah menandatangani komitmen untuk pendanaan dengan jumlah total 18,7 juta dolar AS (sekitar Rp2 25,7 miliar), walaupun janji dananya sudah mencapai 118 juta dolar AS (sekitar Rp1,42 triliun).
Ratusan Ribu Vaksin Ebola akan Dipasok ke Afrika pada 2015
Sementara itu, Uji coba vaksin ebola akan dimulai di Afrika barat pada Desember, dengan ratusan ribu vaksin yang berpotensi untuk dipasok pada pertengahan 2015, ujar World Health Organization (WHO) pada Jumat (24/10).
“Semuanya sudah disiapkan untuk memulai efisiensi tes di negara-negara yang terdampak, secepatnya pada Desember,” ujar asisten direktur jenderal WHO Marie-Paule Kieny, seraya menambahkan ratusan ribu vaksin bisa tersedia pada “paruh pertama” tahun depan.
Pernyataan Kieny muncul, setelah badan kesehatan PBB itu menggelar pembicaraan tertutup pada Kamis (23/10), mengenai vaksin potensial tersebut dengan para pakar kesehatan, pejabat dari negara-negara yang dilanda ebola, perusahaan farmasi dan lembaga pendanaan.
Terdapat dua vaksin eksperimen dianggap sebagai kandidat penting untuk mengalahkan ebola.
Pasokan vaksin eksperimen rVSV yang ditemukan Kanada tiba di Jenewa untuk serangkaian uji coba baru.
Harapan juga tertumpu pada ChAd3, yang diproduksi perusahaan GlaxoSmithKline Inggris.
“Terdapat lima vaksin potensial lainnya yang tengah dalam proses pengerjaan, kata Kieny. (AFP/Ant)
Editor : Bayu Probo
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...