Inggris Tawarkan Waktu Puasa Ikuti Mekkah
SATUHARAPAN.COM – Ramadan adalah bulan suci, waktu untuk introspeksi dan pembaruan spiritual bagi banyak umat muslim di seluruh dunia. Akan tetapi, menjadi lebih sulit bagi beberapa negara yang memiliki durasi berpuasa yang lama. Lama waktu berpuasa tergantung di mana Anda berada di dunia, lama berpuasa dapat bervariasi dan cukup signifikan.
Umat muslim di Islandia dan beberapa negara lainnya, memiliki waktu berpuasa yang sangat panjang yakni lebih dari 16 jam. Islandia memiliki waktu berpuasa selama 22 jam, dihitung dari waktu sahur (matahari terbit) hingga buka puasa (saat matahari tenggelam). Beberapa negara yang memiliki waktu berpuasa yang panjang yakni: Alaska AS 19 jam 45 menit, Swedia 20 jam 17 menit , Jerman 19 jam, Inggris 19 jam.
Sedangkan negara yang memiliki lama berpuasa yang sangat pendek yakni Chile hanya 9 jam 43 menit. Indonesia dan Malaysia memiliki waktu puasa selama 13 jam.
Adanya perbedaan lama waktu berpuasa di beberapa negara, menyebabkan kaum ulama muslim menawarkan alternatif, yakni dengan mengikuti waktu berpuasa di Mekkah, yang durasinya lebih pendek, yakni antara 12 hingga 16 jam.
Sementara itu, adanya seruan akademisi di Inggris, agar umat Islam memperpendek waktu puasa yang mencapai sekitar 19 jam memicu perdebatan sosial.
Dr Usama Hasan, akademisi dari Quilliam Foundation mengatakan, Muslim yang berpuasa di Inggris lebih baik mengikuti waktu Mekkah, untuk berbuka karena durasinya lebih pendek.
Hasan mengatakan “Islam adalah tentang keseimbangan dan fleksibel...dan saat musim panas puasa terlalu lama karena (Inggris) lebih dekat Kutub Utara dibandingkan dengan khatulistiwa.”
Namun, banyak yang memprotes argumentasi yang dilontarkan Dr Usama Hasan dan mengatakan waktu berpuasa sebaiknya tetap dijalankan seperti adanya.
Perdebatan tentang lama puasa telah lama terjadi. Hasan mengatakan puasa harusnya dilakukan “dengan mengikuti waktu seperti di Mekkah dengan 12, 14 atau bahkan 16 jam tetapi tidak lebih lama.” “Dan itu semua adalah pendekatan yang berimbang dan perlu diikuti oleh Muslim di Inggris,” kata Hasan. (huffingtonpost.com/bbc.com)
Editor : Bayu Probo
Ikuti berita kami di Facebook
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...