Inggris Wajibkan Tes COVID-19 bagi Pendatang dari China
LONDON, SATUHARAPAN.COM - Inggris mengatakan pada hari Jumat (30/12) bahwa penumpang yang tiba di Inggris dari China akan memerlukan tes COVID-19 negatif setelah lonjakan infeksi di China.
Mulai tanggal 5 Januari, pelancong China harus menunjukkan tes COVID-19 negatif yang dilakukan tidak lebih dari dua hari sebelum keberangkatan, kata Departemen Kesehatan dan Perawatan Sosial Inggris dalam sebuah pernyataan.
Langkah itu dilakukan setelah keraguan atas transparansi data resmi dari Beijing menimbulkan kekhawatiran tentang gelombang infeksi COVID-19.
Maskapai akan diminta untuk memeriksa semua penumpang dari China untuk tes, dan penumpang tidak akan diizinkan naik pesawat tanpa memberikan bukti hasil tes negatif, tambahnya.
Inggris bergabung dengan negara lain, termasuk Amerika Serikat dan India, untuk memberlakukan tes COVID-19 bagi pelancong dari China. Prancis, Korea Selatan, dan Spanyol juga telah melakukannya.
The Times dan The Telegraph pada hari Jumat melaporkan bahwa Perdana Menteri Inggris, Rishi Sunak, telah mempertimbangkan untuk mengambil langkah tersebut.
BBC sebelumnya melaporkan bahwa pemerintah Inggris akan mengumumkan kebijakan kedatangan China, tanpa memberikan waktu tertentu.
Pejabat Inggris mengatakan pada hari Kamis (29/12) bahwa pemerintah sedang meninjau apakah akan memberlakukan pembatasan pada orang yang datang dari China.
Media pemerintah China pada hari Jumat menyebut pemberlakuan tes COVID-19 oleh berbagai negara pada pelancong yang datang dari China sebagai "diskriminatif".
China telah menolak kritik terhadap statistik COVID-19 dan mengatakan pihaknya memperkirakan mutasi lebih menular tetapi tidak terlalu parah. (Reuters)
Editor : Sabar Subekti
Program ULD Serap 770 Penyandang Disabilitas
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Kementerian Ketenagakerjaan mengungkapkan, hingga Oktober 2024 program Un...