Ini Alasan Ahok ‘Pecat’ PNS
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja pada hari Jumat (8/1) telah melantik 1.042 pejabat DKI Jakarta. Beberapa di antaranya ada yang dirotasi karena kinerja kurang memuaskan atau memasuki masa pensiun.
Apa alasan pria yang akrab disapa Ahok ini ‘memecat’ pegawai negeri sipil tersebut?
Alasannya sederhana yaitu malas dan banyak alasan. Dia memberi contoh ketika seorang lurah ditegur mengapa di wilayahnya masih saja kotor.
“Dulu kan kalau saya tanya kenapa wilayah kotor? Oh Pak saya nggak ada orang ngurusin. Saya kasih PPSU. Pak kenapa masih banjir? Karena banyak saluran tertutup kami nggak bisa bongkar Pak. Kan bisa panggil Sudin. Sudin nggak mau nurut, Pak. Macam-macam (alasan) lah. Saya beliin lagi alat breaker. Ini kenapa lagi sampah kotor? Kami nggak punya mobil pick up. Saya beliin lagi mobil pick up. Tetap saja nggak bersih. Kan kelihatan got dibersihkan atau nggak bersih. Kalau nggak bersih ya saya ganti,” kata Ahok di Balai Kota Jakarta Pusat, hari Senin (11/1).
“Kalau sudah karakter malas mah malas saja sudah. Itu musti dipecat. Kalau nggak mau pecat gimana? Kita siap tes 100 orang, paling 15 orang yang bagus. Yang bagus pun golongannya rendah. Ya sudah saya balik karena golongannya rendah saya balik strateginya saya balik kita di Jakarta bukan Sudin-Sudin pegang peranan tapi lurah. Jadi lurah wilayah. Jadi kalau masyarakat ada sakit, nggak sekolah, rumah roboh, ada masalah lingkungan, genangan, lurah yang tanggung jawab. Ya kalau lurah nggak mau beresin ya lurah harus dipecat.”
Untuk mengatasinya, Ahok pun tak segan mengangkat PNS yang masih berusia muda. Menurut dia, anak-anak muda berhak mendapatkan kesempatan untuk melayani masyarakat dengan cara yang jujur. Memang diakuinya tak semudah itu untuk mengangkat PNS berusia muda karena terganjal golongan karier di pemerintahan.
“Kebetulan yang tes yang muda yang mau ya saya kasih kesempatan. Dan memang kalau bukan ada golongan, saya kira sudah banyak sekali ada (golongan) 4D dan 4C saya buang. Sekarang banyak yang ketemu bagus eh (golongan) 3D atau 4A. Padahal kalau mau jadi kadis itu minimal 4D. Nggak bisa. Makanya caranya ya sudah sambil sabar menunggu ada pangkat golongan yang muda-muda naik, saya staff-in yang males. Begitu caranya.”
Editor : Eben E. Siadari
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...