Ini Kriteria Calon Pemimpin NU Menurut Waketum PBNU
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Muktamar ke-33 Nahdlatul Ulama (NU) yang akan digelar di Jombang Jawa Timur pada 1-5 Agustus akan menetapkan Rais Aam dan Ketua Umum PBNU yang baru untuk masa khidmah 2015-2020.
Wakil Ketua Umum PBNU H As’ad Said mengutarakan pendapatnya tentang kriteria calon pemimpin NU baik di posisi syuriyah maupun tanfidziyah. Ia mengharapkan Syuriah NU diisi oleh para kiai dengan kriteria keulamaan tertentu yang mengacu pada keilmuan dan prilaku.
“Syuriah dititikberatkan pada keilmuan dan akhlak serta ahlul hikmah,” kata As’ad Said seperti dikutip dari NU Online di Jakarta, Kamis (28/5) malam.
Untuk kriteria calon pemimpin NU di posisi Tanfidzyah, khususnya ketua umum, menurut As’ad dititikberatkan pada kemampuan managemen organisasi, networking, ketegasan, kreatifitas, dan mempunyai wawasan sosial, ekonomi, politik dan kebangsaan yang memadai.
“Ditambah satu lagi, ketua Tanfidzyah harus bisa menjadi insipirasi kaum muda untuk membangun kemandirian,” kata As’ad.
Tidak disangkal bahwa ada krisis kepemimpinan di tubuh NU baik di lingkungan syuriyah maupun tanfidziyah. “Ini akibat tidak ada kaderisasi sejak 1972,” katanya.
Menurut penanggungjawab program kaderisasi PBNU itu, program kaderisasi formal penting digalakkan secara berkesinambungan untuk menyiapkan calon-calon pemimpin NU di berbagai tingkatan.
Kaderisasi formal mencakup detil-detil persoalan yang terkait dengan penguatan organisasi.
“Sudah lama tidak ada kaderisasi formal, yang ada kadersasi alami, jadi terbatas pada persoalan ideologis,” kata dia.
Editor : Eben Ezer Siadari
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...