Intelijen AS Yakin Ledakan di RS Gaza Akibat Roket Palestina Yang Gagal
WASHINGTON DC, SATUHARAPAN.COM-Para pejabat intelijen Amerika Serikat memiliki “keyakinan tinggi” bahwa ledakan di sebuah rumah sakit di Gaza pekan lalu disebabkan oleh roket Palestina yang pecah di tengah penerbangan, dan bukan oleh Israel, kata seorang pejabat AS pada hari Selasa (24/10).
Kementerian Kesehatan Gaza yang dikelola Hamas mengatakan 471 orang tewas dalam ledakan di Rumah Sakit Al-Ahli al-Arabi pada 17 Oktober. Warga Palestina dan negara-negara Arab mengatakan serangan udara Israel menghantam rumah sakit tersebut.
Israel mengatakan ledakan itu disebabkan oleh kegagalan peluncuran roket yang dilakukan oleh kelompok militan Jihad Islam Palestina, namun mereka membantah bertanggung jawab.
Presiden AS, Joe Biden, mengatakan sehari setelah kejadian tersebut, saat mengunjungi Tel Aviv, bahwa ledakan tersebut tampaknya disebabkan oleh roket yang ditembakkan oleh “kelompok teroris”, yang sejalan dengan pandangan Israel.
The New York Times, NBC News dan media AS lainnya melaporkan penilaian intelijen AS pada Selasa pagi, mengutip pengarahan dengan wartawan. Pejabat AS itu menolak disebutkan namanya karena informasinya dirahasiakan.
Para pejabat mengatakan masih ada ketidakpastian mengenai jumlah korban tewas dan jumlah korban luka, lapor New York Times. Para pejabat mengatakan hanya ada sedikit kerusakan pada rumah sakit tersebut dan bangunannya tidak runtuh, lapornya.
Penilaian intelijen didasarkan pada penyadapan Israel terhadap kelompok-kelompok Palestina, video yang tersedia untuk umum, penyadapan komunikasi yang dilakukan oleh Israel dan gambar-gambar ledakan serta dampaknya, kata para pejabat kepada surat kabar tersebut.
Sebuah laporan intelijen AS yang tidak dirahasiakan yang dilihat oleh Reuters dua hari setelah ledakan memperkirakan jumlah korban tewas “mungkin berada di kisaran 100 hingga 300” namun menambahkan bahwa penilaian tersebut dapat berubah. (Reuters)
Editor : Sabar Subekti
Awas Uang Palsu, Begini Cek Keasliannya
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Peredaran uang palsu masih marak menjadi masalah yang cukup meresahkan da...