Loading...
MEDIA
Penulis: Sabar Subekti 21:16 WIB | Senin, 10 Februari 2025

Intelijen Korea Selatan: DeepSeek Kumpulkan Data Pribadi Secara Berlebihan

Aplikasi DeepSeek terlihat dalam ilustrasi ini yang diambil pada 29 Januari 2025. (Foto: dok. Reuters)

SEOUL, SATUHARAPAN.COM-Badan mata-mata Korea Selatan menuduh aplikasi AI (kecerdasan buatan) China, DeepSeek "berlebihan" mengumpulkan data pribadi dan menggunakan semua data input untuk melatih dirinya sendiri, dan mempertanyakan tanggapan aplikasi tersebut terhadap pertanyaan yang berkaitan dengan masalah kebanggaan nasional.

Badan Intelijen Nasional (NIS) mengatakan telah mengirim pemberitahuan resmi ke badan-badan pemerintah pekan lalu yang mendesak mereka untuk mengambil tindakan pencegahan keamanan atas aplikasi kecerdasan buatan tersebut.

"Tidak seperti layanan AI generatif lainnya, telah dipastikan bahwa rekaman obrolan dapat ditransfer karena mencakup fungsi untuk mengumpulkan pola input keyboard yang dapat mengidentifikasi individu dan berkomunikasi dengan server perusahaan China seperti volceapplog.com," kata NIS dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan pada hari Minggu (9/2).

Beberapa kementerian pemerintah di Korea Selatan telah memblokir akses ke aplikasi tersebut, dengan alasan masalah keamanan, bergabung dengan Australia dan Taiwan dalam memperingatkan atau memberlakukan pembatasan pada DeepSeek.

NIS mengatakan DeepSeek memberi pengiklan akses tak terbatas ke data pengguna dan menyimpan data pengguna Korea Selatan di server China. Berdasarkan hukum China, pemerintah China akan dapat mengakses informasi tersebut saat diminta, agensi tersebut menambahkan.

DeepSeek juga memberikan jawaban berbeda untuk pertanyaan yang berpotensi sensitif dalam berbagai bahasa, catat NIS.

Salah satu pertanyaan tersebut adalah menanyakan asal usul kimchi - hidangan fermentasi pedas yang merupakan makanan pokok di Korea Selatan.

Saat ditanya tentang hal itu dalam bahasa Korea, aplikasi tersebut mengatakan kimchi adalah hidangan Korea, kata NIS.

Saat ditanya pertanyaan yang sama dalam bahasa China, NIS mengatakan hidangan tersebut berasal dari China, katanya. Tanggapan DeepSeek dikuatkan oleh Reuters.

Asal usul kimchi terkadang menjadi sumber pertikaian antara warga Korea Selatan dan pengguna media sosial Cahina dalam beberapa tahun terakhir.

DeepSeek juga dituduh menyensor tanggapan terhadap pertanyaan politik seperti penindakan Lapangan Tiananmen 1989, yang mendorong aplikasi tersebut untuk menyarankan mengganti topik: "Mari kita bicarakan hal lain."

DeepSeek tidak segera menanggapi permintaan komentar melalui email.

Ketika ditanya tentang langkah-langkah yang diambil oleh departemen pemerintah Korea Selatan untuk memblokir DeepSeek, seorang juru bicara kementerian luar negeri China mengatakan dalam sebuah pengarahan pada tanggal 6 Februari bahwa pemerintah China sangat mementingkan privasi dan keamanan data serta melindunginya sesuai dengan hukum.

Juru bicara tersebut juga mengatakan Beijing tidak akan pernah meminta perusahaan atau individu mana pun untuk mengumpulkan atau menyimpan data yang melanggar hukum. (Reuters)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home