Invasi Rusia: Ditemukan Kuburan Massal di Bucha, Ukraina
KIEV, SATUHARAPAN.COM-Hampir 300 orang telah dikuburkan di kuburan massal di Bucha, sebuah kota komuter di luar ibukota Ukraina, Kiev, kata wali kotanya kepada AFP, hari Sabtu (2/4) setelah tentara Ukraina merebut kembali kendali kota penting itu dari Rusia.
"Di Bucha, kami telah menguburkan 280 orang di kuburan massal," kata Wali Kota, Anatoly Fedoruk, kepada AFP melalui telepon. Dia mengatakan jalan-jalan kota yang hancur parah dipenuhi dengan mayat.
AFP melihat sedikitnya 20 mayat, pria berpakaian sipil, tergeletak di satu jalan di Bucha pada hari Sabtu. "Semua orang ini ditembak, dibunuh, di bagian belakang kepala," kata Fedoruk.
Dia mengatakan para korban adalah pria dan perempuan, dan dia telah melihat seorang anak laki-laki berusia 14 tahun di antara yang tewas.
Banyak dari mayat-mayat itu dibalut perban putih "untuk menunjukkan bahwa mereka tidak bersenjata," katanya.
Di kota itu masih ada mobil teronggok di jalan-jalan dengan "seluruh keluarga terbunuh: anak-anak, perempuan, nenek, pria," tambahnya. Mayat-mayat itu masih ada di jalanan karena petugas pemakaman belum bekerja di sana, kata Fedoruk.
Dia mengklaim beberapa korban telah mencoba menyeberangi sungai Buchanka ke wilayah yang dikuasai Ukraina dan telah terbunuh. “Ini adalah konsekuensi dari pendudukan Rusia,” katanya.
Dia mengatakan tidak mungkin untuk mengatakan berapa banyak warga sipil yang tewas selama pertempuran dengan pasukan Rusia.
Pihak berwenang akan membersihkan mayat setelah petugas memberi mereka lampu hijau dalam "tiga atau empat hari," katanya.
Dilaporkan bahwa pasukan Ukraina kembali menguasai Bucha pekan ini. Kota itu tidak dapat diakses selama hampir sebulan karena dikuasai oleh pasukan Rusia.
Pasukan Ukraina juga telah merebut kembali kendali atas seluruh wilayah wilayah Kiev, kata Wakil Menteri Pertahanan Ukraina, Hanna Malyar, pada hari Sabtu.
“Seluruh wilayah Kiev dibebaskan dari penjajah,” katanya dalam sebuah posting di Facebook. (AFP/Reuters)
Editor : Sabar Subekti
Albania akan Blokir TikTok Setahun
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Albania menyatakan akan memblokir media sosial TikTok selama s...