Investor Singapura Tidak Kapok Berinvestasi di Bursa Tiongkok
SINGAPURA, SATUHARAPAN.COM – investor Singapura tidak menyerah di pasar saham Tiongkok, walau bursa itu jungkir balik naik turun beberapa pekan terakhir.
Sebaliknya, banyak yang memilih untuk mengambil waktu sejenak untuk menarik napas mereka sebelum kembali ke dalam permainan.
“Saya menjual saham awal saya yang saya beli sekitar sebulan yang lalu, atas inisiatif saya sendiri. Namun, saya masih memiliki beberapa saham diinvestasikan dalam saham tertentu karena pasar perdagangan masihpotensial,” kata Brans Ong (41) seorang pengusaha seperti dikutip channelnewsasia.com, Senin (13/7).
Bursa Saham Pusat Tiongkok mengalami stagnasi setelah tiga minggu terjerembab dengan posisi aset mencapai 3,2 triliun dolar AS yang dihapus dari saham Tiongkok.
Tiongkok sebenarnya beberapa kali membendung aksi jual beli para pialang dan menggunakan beberapa cara menenangkan saraf investor.
Ong, yang menginvestasikan 1 juta yuan di pasar saham Tiongkok sekitar sembilan bulan yang lalu, masih harap-harap cemas keadaan pasar.
“Saya masih akan melihat pergerakan pasar karena menurut prediksi saya akan diperdagangkan,” kata Ong.
Sementara itu John Wong (38) yang berada di industri keuangan dan konsultasi, mengatakan ia menarik investasinya sejumlah 50.000 dolar AS dari bursa beberapa hari lalu, tapi dimaksudkan untuk terus berspekulasi di pasar.
“Strategi saya adalah pergi ke pasar karena 5 persen setiap hari di pasar yang bergejolak dapat menghasilkan keuntungan yang sehat,” kata dia.
Saham Tiongkok sempat bangkit pada Kamis (9/7) dan Jumat (10/7), kemudian saham tersebut sempat naik 10 persen dalam dua hari, setelah-jatuh bebas lebih dari 30 persen dari puncaknya pertengahan Juni awal pekan lalu. Pada Jumat (10/7), Shanghai Composite Index menguat 4,5 persen, atau mengalami penambahan 5,8 persen daripada posisi Kamis. (channelnewsasia.com)
Ikuti berita kami di Facebook
Editor : Eben E. Siadari
Kemampuan Menyusun Kata Perlu Diajarkan Sejak PAUD
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Direktur Bina Keluarga Balita dan Anak Kementerian Kependudukan dan Pemba...