Loading...
OLAHRAGA
Penulis: Prasasta Widiadi 13:16 WIB | Selasa, 23 Agustus 2016

IOC Puji Penyelenggaraan Olimpiade 2016

Ilustrasi: Suasana pada penutupan Olimpiade 2016 di stadion Maracana, Rio de Janeiro, pada 21 Agustus 2016. (Foto:AFP/ Antonin Thuillier).

RIO DE JANEIRO, SATUHARAPAN.COM – Ketua Komite Olimpiade Internasional (International Olympic Committee/IOC) Thomas Bach memuji Olimpiade 2016 sebagai olahraga yang mengagumkan.

“Ini adalah pertandingan Olimpiade mengagumkan di kota yang mengagumkan,” kata Bach ketika menutup Olimpiade tersebut, hari Senin (22/8) dini hari WIB. 

Dalam upacara penutupan dilakukan serah terima dari Brasil kepada Tokyo, Jepang yang akan menjadi penyelenggaran ajang multieven empat tahunan tersebut pada 2020.

“Pertandingan Olimpiade ini meninggalkan warisan yang unik untuk generasi yang akan datang. Sejarah akan berbicara tentang Rio de Janeiro sebelum dan setelah Olimpiade yang mengubahnya menjadi lebih baik,” kata Bach.

Hanya beberapa jam sebelumnya, tim basket putra Amerika Serikat berhasil memenangkan medali emas terakhir di Olimpiade, membuat Amerika Serikat berada di peringkat atas raihan medali terbanyak di Olimpiade tersebut.

Pada upacara penutupan, ribuan penggemar dan atlet mengenakan  pakaian luar khas Amerika Selatan yang membuat tubuh tetap hangat pada malam yang basah dan berangin untuk festival budaya warna-warni Brasil dan musik dengan pertunjukan kembang api yang spektakuler.

Para atlet tersenyum dan melambaikan tangan sambil menari saat masuk ke dalam Stadion Maracana saat upacara penutupan Olimpiade tersebut. Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe dalam upacara tersebut berpakaian seperti karakter video game buatan Nintendo Super Mario saat Tokyo memulai persiapan untuk Olimpiade 2020.

"Pemerintah Jepang akan bekerja keras untuk mewujudkan Olimpiade terbaik yang pernah ada," kata Abe.  

Setelah 17 hari berkompetisi, bersaing dan mengerahkan segala kekuatan untuk memperebutkan medali, para atlet dari berbagai negara peserta pun larut dalam suasana kegembiraan dan persahabatan pada acara penutupan pesta olahraga sejagat itu.

Para atlet yang memasuki stadion Maracana tanpa disekat-sekat berdasarkan asal negara, malam itu saling berbaur serta ikut menyanyi dan menari, termasuk saat munculnya penari-penari khas Festival Rio de Janeiro dengan kostum warna-warni di penghujung acara penutupan.

Model asal Brasil, Izabel Goulard yang muncul dengan kostum gemerlap parade Festival Rio, menjadi pusat perhatian di Stadion Maracana tersebut.

Hujan rintik-rintik dan angin kencang yang malam itu melanda kota Rio de Janeiro, tidak mempengaruhi kemeriahan suasana pesta penutupan. Dalam acara tersebut, Wali Kota Rio de Janeiro Eduardo Paes menyerahkan bendera Gerakan Olimpiade kepada Gubernur Tokyo, Yoriko Koike. Ibu Kota Jepang itu akan menjadi tuan rumah Olimpiade ke-32 tahun 2020.

Jepang pun mendapat sesi khusus, melalui pergelaran singkat, untuk menunjukkan kesiapannya menggelar Olimpiade yang spektakuler empat tahun mendatang.

Olimpiade yang berlangsung selama 17 hari sejak 5 Agustus 2016 ini diikuti lebih dari 10 ribu atlet dari 205 negara anggota IOC, termasuk Indonesia, mempertandingkan 38 cabang olahraga.

Amerika Serikat menunjukkan superiotasnya di dunia olahraga dengan tampil sebagai juara umum, karena mendapat 46 medali emas, 37 perak, dan 38 perunggu, Amerika Serikat jauh mengungguli negara-negara peserta lainnya di Olimpiade 2016.

Indonesia Berhasil Dapat Medali di Olimpiade

Sementara kontingen Indonesia pada Olimpiade di Rio de Janeiro tahun ini berhasil menyelesaikan misinya yaitu mendapat medali emas yang pernah hilang pada Oimpiade London 2012.

“Misi kita sejak awal adalah menjemput emas, dan Alhamdulilah medali emas sudah kita dapat di Brasil ini," kata ketua kontingen Olimpiade Indonesia Raja Sapta Oktohari.

Indonesia meraih satu medali emas dan dua perak, atau lebih bagus dibanding ketika hanya medapat satu perak satu perunggu pada London 2012. Medali emas diraih pada cabang bulu tangkis, sedangkan dua perak diraih melalui cabang angkat besi. (Ant/AFP)

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home