Irak Minta Turki Tarik Pasukan dalam 48 Jam
BAGHDAD, SATUHARAPAN.COM - Irak, pada hari Minggu (6/12), memberi waktu 48 jam bagi Turki untuk menarik pasukan yang menurut mereka memasuki negara itu secara ilegal atau menghadapi “semua pilihan yang tersedia,” termasuk meminta bantuan Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-bangsa.
Baghdad sebelumnya mengatakan bahwa pasukan Turki yang membawa tank dan artileri memasuki Irak tanpa izin.
“Jika pasukan ini tidak ditarik dalam 48 jam, Irak memiliki hak untuk menggunakan semua pilihan yang tersedia,” termasuk meminta bantuan Dewan Keamanan, ungkap pernyataan dari kantor Perdana Menteri Haider al Abadi.
Pasukan Turki masuk “tanpa persetujuan atau pengetahuan pemerintah Irak,” ungkapnya.
Dalam istilah praktis, pilihan Irak cukup diplomatik, saat pasukannya berjuang memerangi ekstremis ISIS dan Ankara sejauh ini memiliki kekuatan militer yang lebih besar.
Turki memiliki pasukan di sebuah pangkalan di Provinsi Nineveh untuk melatih relawan Sunni Irak dengan harapan merebut kembali kota Mosul dari ISIS, yang merebut wilayah itu dan sebagian besar wilayah lain pada Juni 2014.
Perdana Menteri Turki Ahmet Davutoglu menepis pengerahan itu sebagai “aktivitas rotasi rutin” yang terkait dengan upaya merebut Mosul, dan sebagai “penguatan terhadap risiko keamanan.”
“Ini bukan kamp baru,” kata Davutoglu. (AFP/Ant)
Editor : Eben E. Siadari
Otoritas Suriah Tunjuk Seorang Komandan HTS sebagai Menteri ...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Penguasa baru Suriah telah menunjuk Murhaf Abu Qasra, seorang tokoh terkem...