Irak Pilih Tokoh Sunni sebagai Ketua Parlemen
BAGHDAD, SATUHARAPAN.COM - Parlemen Irak yang terpecah, selangkah lebih dekat untuk menyelesaikan kebuntuan politik yang lama berlangsung di negara itu, dengan menyetujui seorang anggota legislatif Sunni sebagai ketuanya.
Salim al-Jubouri (media lain menuliskannya Salim al-Jabouri, Red), usia 43 tahun, anggota legislatif dari Diyala, Selasa (15/7) memenangkan posisi itu. Tetapi, belum jelas apakah hal itu bagian dari kesepakatan yang lebih besar untuk menyelesaikan siapa yang akan menjadi presiden dan perdana menteri negara itu.
Al-Jubouri yang dikenal sebagai politikus Sunni moderat, mengantongi 194 suara dari total 273 suara. Guru besar di University of Mesopotamia itu adalah Wakil Sekjen Islamic Party. Di parlemen, ia mengepalai komisi hak asasi manusia.
Berdasarkan perjanjian tidak resmi sejak invasi militer Amerika menumbangkan diktator Saddam Hussein pada 2003, kursi ketua parlemen dipegang oleh seorang Muslim Sunni, presiden oleh seorang Kurdi, dan posisi perdana menteri oleh Syiah.
Dengan terpilihnya Al-Jubouri, parlemen Irak kini punya waktu 30 hari untuk memilih seorang presiden yang kemudian punya waktu 15 hari untuk meminta fraksi terbesar di parlemen untuk memilih seorang perdana menteri dan membentuk sebuah pemerintahan.
Menteri Luar Negeri Amerika John Kerry menyambut baik terpilihnya ketua parlemen baru itu dan menyebutnya langkah pertama dalam proses penting pembentukan sebuah pemerintahan yang mempertimbangkan hak-hak, aspirasi, dan keabsahan yang menjadi perhatian seluruh masyarakat Irak. (VOA/alarabiya.net)
Editor : Sotyati
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...