Iran Ancam Tindak Tegas Pemrotes
TEHERAN, SATUHARAPAN,COM-Iran akan menangani "secara tegas" terhadap aksi protes lebih lanjut atas kesulitan ekonomi pada hari Jumat (17/7), sehari setelah pasukan keamanan menembakkan gas air mata untuk membubarkan para demonstran di kota Behbahan di wilayah barat daya.
Dalam sebuah pernyataan pada hari Jumat, polisi mendesak orang-orang untuk "dengan sigap menahan diri dari pertemuan apa pun yang dapat memberikan alasan bagi gerakan kontra-revolusioner." Pernyataan itu menuduh pemrotes sebagai "musuh-musuh" yang membuat ketidakpuasan.
"Pasukan kepolisian memiliki tugas yang melekat dan legal untuk berurusan dengan langkah-langkah putus asa ini," tambah pernyataan itu.
Penguasa ulama Iran telah mencoba untuk mencegah kebangkitan kembali protes anti pemerintah yang dimulai November lalu, ketika lebih dari 1.000 orang diyakini telah terbunuh dalam kekerasan jalanan paling mematikan sejak revolusi Islam Iran tahun 1979. Tapi pihak Teheran mengatakan 225 orang tewas, termasuk anggota pasukan keamanan.
Dipicu Vonis Mati
Pada hari Selasa (14/7), pengadilan memvonis hukuman mati terhadap tiga orang yang terlibat dalam protes, dan hal itu memicu gelombang protes di online. Video yang diposting di media sosial dari Iran pada hari Kamis (16/7) menunjukkan pengunjuk rasa meneriakkan, "Jangan takut, jangan takut, kita berada dalam hal ini bersama-sama!". Beberapa meneriakkan slogan-slogan menentang pejabat tinggi.
Video yang diposting di Twitter menunjukkan kehadiran besar pasukan keamanan di beberapa kota, meskipun tidak dapat memverifikasi video itu. Juga tentang laporan penangkapan.
“Orang-orang marah. Ekonomi sangat buruk sehingga kita tidak dapat bertahan hidup,” kata seorang pria Iran melalui telepon dari Teheran pada hari Kamis, meminta untuk tidak disebutkan namanya karena masalah keamanan.
Kerusuhan tahun lalu dimulai dengan protes atas kesulitan ekonomi tetapi berubah menjadi protes politik, dengan para demonstran menuntut pejabat tinggi mundur. Ekonomi Iran yang terpukul keras oleh sanksi Amerika Serikat yang menghambat ekspor minyaknya, telah membuat lebih buruk dalam beberapa bulan terakhir sebagai akibat dari krisis virus corona.
Ada panggilan di media sosial untuk demonstrasi di seluruh negeri pada hari Jumat (17/7) untuk memprotes tiga hukuman mati. Namun Iran secara konsisten menyalahkan Amerika Serikat dan Israel atas kerusuhan domestik itu. (Reuters)
Editor : Sabar Subekti
Prasasti Batu Tertua Bertuliskan Sepuluh Perintah Tuhan Terj...
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Prasasti batu tertua yang diketahui yang bertuliskan Sepuluh Perintah Tuha...