Iran Dukung Suriah Mencari Solusi Politik

DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM –  Ketua Dewan Syura Iran, Ali Larijani, menyatakan bahwa Iran mendukung Suriah untuk mencapai solusi politik dalam mengatasi krisis di negara itu.

Larijani mengatakan hal itu hari Minggu (21/12) dalam pertemuan dengan juru bicara Dewan Rakyat Suriah, Mohammad Jihad al-Laham, sebagaimana dirilis kantor berita negara itu, SANA.

"Saya yakin bahwa banyak dari mereka (rakyat Suriah) menyadari bahwa solusi politik adalah pilihan. Meskipun demikian, beberapa orang menentang itu dan bertindak provokatif," kata dia.

Dia menegaskan dukungannya bagi rezim Al-Assad di Suriah. Dan dia juga membantah kedua negara telah bertahun-tahun terlibat kerja sama melawan demokratisasi. Dia menekankan bahwa masalah ini adalah salah satu yang tidak ada hubungannya dengan demokrasi.

Larijani kembali berjanji bahwa Iran akan berupaya memberikan dukungan kepada Suriah untuk mencari solusi atas krisis di negara itu.

Mosaik Keberagaman

Sementara itu, Presiden Suriah,  Bashar al-Assad, mengatakan bahwa rakyat Suriah cukup menyadari kebenaran tentang masalah di negara mereka sendiri, yang membuka pemahaman baru tentang garis yang membedakan antara fanatisme subversif dan iman yang sejati.

Al-Assa mengatakan hal itu dalam konferensi tahunan yang diselenggarakan oleh Departemen Wakaf Agama, hari Minggu (21/12) sebagaimana dikutip SANA. Pertemuan dihadiri para tokoh agama dari Muslim dan Kristen.

Sementara itu, para peserta konferensi menyuarakan keyakinan bahwa Suriah harus tetap menjadi mosaik keragaman budaya dan agama. Hal itu akan dipertahankan dengan keteguhan dan penolakan pemikiran yang mengkafirkan pihak lain di tengah masyarakat Suriah dan rakyat Suriah.

Menurut Al-Assad, keyakinan agama yang asli didukung oleh etika, persahabatan, kerja sama dan menghormati orang lain yang bertolak belakang dengan paham "fanatisme subversif".

Dia juga menyebutkan peran penting pemimpin agama dalam mengupayakan rekonsiliasi nasional dan menyebarkan budaya dialog antara rakyat Suriah.