Iran Janji Beri Rincian Penyelidikan Pesawat Ukraina Yang Ditembak Jatuh
KIEV, SATUHARAPAN.COM-Ukraina mengatakan bahwa Iran berjanji untuk mengungkapkan informasi secara "rinci" hasil penyelidikan pada pesawat penumpang tujuan Kiev yang ditembak jatuh pada Januari oleh militer Iran.
Ukraina mengatakan hari Rabu (21/10), setelah putaran baru pembicaraan dengan Teheran. Ukraine International Airlines Penerbangan 752 jatuh tak lama setelah lepas landas dari bandar udara utama ibu kota Iran pada 8 Januari.
Republik Islam Iran mengakui beberapa hari kemudian bahwa pasukannya secara tidak sengaja menembak jatuh pesawat itu, menewaskan semua 176 orang di dalamnya, setelah menembakkan dua rudal di tengah meningkatnya ketegangan antara Amerika Serikat dengan Iran.
Setelah putaran kedua pembicaraan antara Iran dan Ukraina di Teheran, para pihak mencapai kesepakatan bahwa dalam sepekan Kiev "akan menerima informasi rinci tentang penyelidikan" yang dilakukan oleh Iran, kata pernyataan dari kantor jaksa agung Ukraina, dikutip AFP.
Informasi yang akan diberikan akan mencakup "bukti dokumenter penahanan enam orang yang diduga menembak jatuh pesawat," tambahnya.
Dikatakan bahwa pada akhir Oktober Iran juga telah berjanji untuk mengirim ke Ukraina bukti penting pada dek awak penerbangan yang ditemukan pada hari-hari pertama setelah bencana.
Menolak Alasan Rahasia Negara
Gunduz Mamedov, wakil jaksa agung Ukraina, bersumpah dalam pernyataannya bahwa Kiev tidak akan menerima jika Iran menahan informasi apa pun dengan alasan itu adalah "rahasia negara".
Otoritas penerbangan sipil Iran mengatakan ketidaksejajaran sistem radar unit pertahanan udara adalah kunci "kesalahan manusia" yang menyebabkan jatuhnya pesawat.
Pada hari Selasa (20/10), kantor berita negara Iran, IRNA, mengutip Wakil Menteri Luar Negeri, Mohsen Baharvand, bahwa diskusi itu "baik dan konstruktif," dan Iran sedang mencari solusi yang "adil".
Putaran pertama negosiasi diadakan di Kiev pada bulan Juli, dengan pihak berwenang Ukraina mengatakan bahwa mereka "sangat optimis" tentang proses tersebut.
Pembicaraan itu bertujuan untuk menentukan rantai kejadian yang sebenarnya dan, pada akhirnya, jumlah kompensasi yang harus dibayarkan oleh Teheran.
Kanada, yang kehilangan 55 warga negara dan 30 penduduk tetap dalam kecelakaan itu, terus memantau pembicaraan dengan cermat.
Ottawa pada Agustus mengatakan pihaknya menuntut jawaban dari Iran setelah laporan awal "terbatas" Teheran gagal menjelaskan mengapa mereka menembakkan rudal ke pesawat. (AFP)
Editor : Sabar Subekti
Prasasti Batu Tertua Bertuliskan Sepuluh Perintah Tuhan Terj...
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Prasasti batu tertua yang diketahui yang bertuliskan Sepuluh Perintah Tuha...