Iran Protes Pameran Buku Jerman Undang Salman Rushdie
TEHERAN, SATUHARAPAN.COM – Iran memperotes Penyelenggara Frankfurt Book Fair, Jerman, yang mengundang Salman Rusdhie sebagai pembicara utama pada acara yang merupakan ajang pameran terbesar bagi dunia penerbitan pada 13 Oktober mendatang.
Deputi Menteri Kebudayaan Iran, Seyyed Abbas Salehi, mengatakan bahwa rencana Frankfurt Book Fair mengundang Salman Rushdie melanggar kebebasan berekspresi, seperti dikutip tehrantimes.com, hari Selasa (6/10).
Awal pekan lalu, penyelenggara pameran buku mengatakan bahwa kebebasan berekspresi sangat penting bagi penulis dan industri buku. Dan Salman Rushdie, penulis buku ‘’The Satanic Verses’’ (Ayat-ayat Setan) yang ditentang Irak dan warga Muslim, akan memberikan pidato utama pada konferensi pers pembukaan pameran pada 13 Oktober.
Deputi Menteri Kebudayaan Iran, Seyyed Abbas Salehi.
Buku karya Rushdie "The Satanic Verses" adalah sebuah novel yang diterbitkan pada tahun 1989 dan dinilai menghujat Islam. Buku ini memicu kemarahan umat Islam, dan memuncak dengan keluarnya fatwa oleh Imam Ayatullah Khomeini, pendiri Republik Islam Iran, yang menyerukan pembunuhan terhadap Rushdie.
Menurut situs berita jerman, Deutsche Welle, fatwa itu, yang juga menawarkan hadiah uang untuk pembunuhan Rushdie, ketika dikonfirmasi pada tahun 2005, disebutkan masih berlaku seperti disebutkan oleh penerus Khomeini, Ayatollah Ali Khamenei.
"Jika kita ingin kebebasan untuk perubahan yang berkelanjutan, dan bukan membuka kekerasan, kita harus memenuhi prasyarat yang diperlukan," kata Salehi kepada kantor berita Persia, MNA, hari Senin (5/10). "Sebuah prasyarat yang mendasar adalah menghormati kesucian dari setiap agama," katanya.
Dia memperingatkan penyelenggara Frankfurt Book Fair yang "berencana mengundang Salman Rushdie akan memprovokasi perasaan yang hasilnya tidak akan jelas."
Surat Protes
Salehi mengatakan bahwa Iran telah mengirimkan surat kepada Direktur Frankfurt Book Fair, Juergen Boos, meminta dia untuk membatalkan rencana itu. Namun, belum ada tanggapan dari dia.
Dia mengatakan bahwa Iran menyerukan kepada negara-negara Muslim lainnya untuk memprotes rencana Frankfurt Book Fair mengundang Rushdie untuk berpidato. Frankfurt Book Fair sendiri dijadwalkan berlangsung pada 14-18 Oktober.
Salman Rushdie adalah seorang warga Inggris yang sekarang tinggal di Amerika Serikat, dan karena ancaman itu dia bersembunyi selama beberapa tahun. Pemerintah Inggris menempatkan penulis itu di bawah perlindungan polisi.
Dalam beberapa tahun terakhir, Rushdie muncul di banyak acara publik, namun kadang-kadang dia memberi tahu membatalkan kehadirannya dalam waktu singkat.
"Intinya adalah bahwa hal itu benar-benar sudah sangat lama," kata Rushdie dalam sebuah wawancara baru-baru ini dengan televisi WGBH News. "Begitu sering, seseorang mengarahkan tinju ke saya, tapi belum terjadi sesuatu hal sampai dalam 16 tahun sekarang."
"Apa yang terjadi padaku kemudian terasa seperti terisolasi, aneh, acara aneh tanpa konteks, dan sekarang saya pikir hal itu terjadi pada kita semua," kata Rushdie.
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...