Iran Sebut Arab Saudi Perusak Islam Terbesar Sesudah ISIS
TEHERAN, SATUHARAPAN.COM - Sekretaris Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran mengatakan pada hari Selasa (29/9), setelah kelompok teroris Negara Islam Irak dan Suriah atau ISIS, yang paling merusak Islam adalah Arab Saudi.
Pernyataan oleh Ali Shamkhani dilontarkan menyusul peristiwa terinjak-injaknya jemaah haji di Mina pada hari Kamis (24/9) lalu, yang menelan korban 240 jemaah Iran tewas. Tehran Times yang mengutip pernyataan Ali Shamkhani, mengklaim korban tewas oleh tragedi ini mencapai 4.000 jemaah.
"Kami tidak akan pernah mundur dari hak-hak kami," kata Ali Shamkhani, menekankan bahwa Arab Saudi bertanggung jawab atas peristiwa terinjak-injaknya jemaah haji itu.
"Bangsa Iran dan dunia Islam tidak bisa hanya mengawasi bencana di Mina dan pemerintah Saudi harus bertanggung jawab," kata Shamkhani.
Dia lebih lanjut menekankan bahwa peristiwa tragis ini memiliki akar masalah pada pergeseran prioritas keamanan rezim Saudi dan penyebaran pasukan mereka ke Yaman. Bersamaan dengan itu, ia mengatakan masalah ini juga terjadi oleh karena munculnya penguasa yang "tidak kompeten" di negara-negara Arab.
"Arab Saudi tidak memiliki kapasitas yang sesuai untuk mengelola haji," kata Shamkhani, menambahkan bahwa keputusan tegas harus diambil dalam hal ini untuk mencegah terulangnya insiden pahit tersebut.
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...