Sekolah Internasional di Bangladesh Diliburkan Pascaserangan yang Diklaim ISIS
DHAKA, SATUHARAPAN.COM - Sejumlah sekolah internasional ditutup di Bangladesh dan beberapa kedutaan Barat membatasi pergerakan diplomatnya setelah seorang pekerja bantuan Italia ditembak mati dalam serangan yang diklaim ISIS.
“Kami hanya mendengar mengenai ISIS di Bangladesh namun kami belum menemukan keberadaan mereka,” kata Menteri Dalam Negeri Asaduzzaman Khan, Selasa (29/9).
Khan berupaya meredakan peningkatan kekhawatiran keamanan di negara tersebut, seraya membantah ISIS berada di balik pembunuhan pada hari Senin (28/9) malam, karena serangan tersebut sebagai “insiden terpisah.”
Cesare Tavella ditembak tiga kali pada Senin malam oleh sejumlah penyerang yang melarikan diri dengan sebuah motor. Tidak ada penahanan yang dilakukan.
“Anda harus sangat waspada saat ini,” dia menambahkan.
ISIS mengklam sebuah detasemen keamanan melacak dan menembak mati pria berusia 50 tahun itu dengan “senjata berperedam suara” di distrik Gulshan, Dhaka. Jika klaim itu diverifikasi, itu akan menjadi serangan pertama kelompok ekstremis tersebut di wilayah Bangladesh.
Menteri itu berupaya meyakinkan mereka yang tinggal di area diplomatik ibu kota tersebut, seraya mengatakan pengamanan sudah memadai. “Tidak ada yang perlu dikhawatirkan,” kata Khan.
Namun dalam peringatan terbaru pada Selasa, Kementerian Luar Negeri Inggris memperingatkan para personelnya agar menghindari sejumlah pertemuan warga Barat di Bangladesh, seraya mengatakan terdapat informasi bahwa para militan kemungkinan akan menyerang kepentingan Barat.
“Sejumlah sekolah internasional dan klub ekspatriat ditutup pada 29 September sebagai langkah pencegahan,” kata kementerian tersebut dalam situsnya.
Kedutaan Amerika Serikat mengatakan sejumlah diplomatnya dilarang menghadiri pertemuan di hotel-hotel internasional dan pertemuan sejenisnya serta memperingatkan warganya agar melakukan hal yang sama. (AFP).
Ikuti berita kami di Facebook
Editor : Eben E. Siadari
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...