Iran Sebut Arab Saudi Sebabkan Ketidakamanan Kawasan
TEHERAN, SATUHARAPAN.COM – Iran merespons Arab Saudi yang menyatakan akan memutuskan hubungan diplomatik dengan negara itu, dengan balik menuduh bahwa Arab Saudi banyak menciptakan ketidakamanan di wilayah itu yang menyebabkan meluasnya terorisme dan ekstremisme.
Wakil Menteri Luar Negeri Iran untuk Urusan Arab dan Afrika, Hossein Amir Abdollahian, hari Senin (4/1) mengatakan bahwa Arab Saudi tidak bisa menutupi tindakan buruk yang besar dengan memutuskan hubungan dengan Teheran.
Seperti dikuti kantor berita resmi Iran, IRNA, dia mengatakan bahwa keputusan para pejabat Arab Saudi memutuskan hubungan dengan Iran tidak akan menutupi kesalahan besar yang mereka lakukan dengen me4sksekusi ulama (Syiah, Nimr al-Nimr).
Ketidakamanan Kawasan
Pernyataan itu menanggapi pengumuman kementerian luar negeri Arab Saudi yang nemutus hubungan diplomatik dengan Iran. Abdollahian mengatakan Arab Saudi memiliki catatan sebelumnya dalam menciptakan ketidakamanan di kawasan itu dengan membuat kesalahan strategis dan mengadopsi kebijakan yang terburu-buru dan tidak bijaksana yang telah menyebabkan meluasnya terorisme dan ekstremisme.
Hal ini juga mengakibatkan kerusakan ekonomi untuk negara-negara Muslim di wilayah tersebut dengan membuat rencana menurunkan harga minyak.
Dia lebih lanjut mengatakan bahwa Arab Saudi juga memainkan peran yang tidak konstruktif dan meremehkan dalam pembicaraan nuklir Iran dengan kelompok 5 + 1.
Disebutkan, kesalahan terbaru yang dilakukan pemerintah Arab Saudi adalah mengeksekusi Nimr al-Nimr, seorang cendekiawan agama yang dihormati dunia Islam.
Dia menekankan bahwa tidak ada diplomat Arab Saudi di Iran menderita cedera. Setiap diplomat yang tinggal di Iran dapat melaksanakan urusan mereka dengan keamanan mutlak.
Menteri Luar Negeri Arab Saudi, Adel Jubeir pada hari Minggu (3/1) mengumumkan bahwa Riyadh memutuskan hubungan diplomatik dengan Teheran. Itu terjadi sesetelah setelah pemerintah dan rakyat Iran memprotes eksekusi ulama Syiah, Nimr al-Nimr.
Dia juga mengatakan kepada wartawan bahwa diplomat Iran diminta untuk meninggalkan negara itu dalam waktu 48 jam.
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...