Iran Tangkap Seribu Lebih Demonstran, Aktivis Ferormis, dan Jurnalis
Protes dipicu kematian seorang perempuan terkait kewajiban mengenakan jilbab di tangan polisi moral.
TEHERAN, SATUHARAPAN.COM-Pihak berwenang di provinsi Iran utara telah menangkap 450 orang selama lebih dari 10 hari protes menyusul kematian seorang perempuan muda Kurdi dalam tahanan kebijakan moral, media pemerintah melaporkan hari Senin (26/9).
Ratusan demonstran, aktivis reformis, dan jurnalis telah ditangkap selama sebagian besar demonstrasi malam hari di seluruh negeri sejak kerusuhan pertama pecah setelah kematian Mahsa Amini diumumkan pada 16 September.
Amini, yang nama depan Kurdinya adalah Jhina, ditahan tiga hari sebelumnya di Teheran karena diduga melanggar aturan yang mewajibkan penutup kepala hijab dan pakaian sopan.
"Selama kerusuhan beberapa hari terakhir, 450 perusuh telah ditangkap di Mazandaran," kepala jaksa provinsi utara, Mohammad Karimi, seperti dikutip oleh kantor berita resmi IRNA. Mereka “telah menyerang gedung-gedung pemerintah dan merusak properti publik di beberapa bagian Mazandaran,” tambahnya.
Media lokal melaporkan bahwa pengunjuk rasa meneriakkan slogan-slogan anti rezim, dan Karimi mengatakan mereka dipimpin oleh “agen anti revolusioner asing.”
Pada hari Sabtu, pihak berwenang di provinsi tetangga Guilan mengumumkan penangkapan 739 orang, termasuk 60 wanita.
Kepala kehakiman Iran, Gholamhossein Mohseni Ejei, pada hari Minggu (25/9) "menekankan perlunya tindakan tegas tanpa keringanan hukuman" terhadap penghasut inti "kerusuhan", kata situs web pengadilan Mizan Online.
Setidaknya 41 orang telah tewas sejak kerusuhan dimulai, sebagian besar pengunjuk rasa tetapi termasuk anggota pasukan keamanan Republik Islam, menurut jumlah resmi.
Foto-foto yang diterbitkan Senin oleh kantor berita Tasnim menunjukkan pengunjuk rasa di Qom, sebuah kota suci Syiah sekitar 150 kilometer (90 mil) selatan ibu kota Teheran.
Pasukan keamanan telah merilis gambar-gambar "penghasut utama," lapor Tasnim, meminta penduduk untuk "mengidentifikasi mereka dan memberi tahu pihak berwenang." (AFP)
Editor : Sabar Subekti
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...