Iran Tawarkan Pertukaran Tahanan dengan Amerika Serikat
TEHERAN, SATUHARAPAN.COM-Iran menyatakan siap untuk pertukaran tahanan penuh dengan Amerika Serikat, menurut juru bicara pemerintah Iran, Ali Rabiei, seperti dikutip oleh situs berita Khabaronline pada hari Minggu (10/5). Namun pihak Washington belum menanggapi tawaran Iran itu
"Kami siap untuk menukar tahanan Iran dan Amerika, dan kami siap untuk membahas masalah ini, tetapi Amerika belum menanggapi," kata Rabiei.
"Kami khawatir tentang keselamatan dan kesehatan orang-orang Iran di penjara... Kami menganggap Amerika bertanggung jawab atas keselamatan orang Iran di tengah wabah virus corona yang baru," kata Rabiei.
Dalam tindakan kerja sama yang jarang terjadi antara dua musuh lama, AS dan Iran menukar tahanan pada tahun 2019; mahasiswa pascasarjana AS, Xiyue Wang, ditahan selama tiga tahun karena tuduhan mata-mata, dan peneliti sel punca Iran, Massoud Soleimani, dituduh melakukan pelanggaran sanksi.
Teheran dan Washington telah tumbuh lebih bermusuhan satu sama lain sejak 2018 ketika Presiden AS, Donald Trump, keluar dari kesepakatan nuklir Iran tahun 2015 dengan negara-negara besar, dan menerapkan kembali sanksi terhadap Teheran yang telah melumpuhkan ekonomi negara itu.
"Tidak perlu bagi negara ketiga untuk menengahi antara Iran dan Amerika untuk pertukaran tahanan," kata Rabiei.
Tiga pejabat Iran mengatakan kepada Reuters pekan lalu bahwa pertukaran tahanan antara kedua negara sedang dilakukan. Michael White, seorang veteran angkatan laut AS yang telah ditahan di Iran sejak 2018, kemungkinan salah satu kandidat yang akan ditukar. Dia dibebaskan dari penjara pada pertengahan Maret karena cuti medis tetapi masih di Iran.
AS akan mendeportasi profesor Iran, Sirous Asgari, yang dibebaskan karena mencuri rahasia dagang, begitu dia menerima izin medis untuk pergi, kata pejabat AS dan Iran pada hari Selasa. (Reuters)
Editor : Sabar Subekti
Joe Biden Angkat Isu Sandera AS di Gaza Selama Pertemuan Den...
WASHIGTON DC, SATUHARAPAN.COM-Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, mengangkat isu sandera Amerika ya...