Iran Undang IAEA Kunjungi Fasilitas Nuklirnya
WINA, SATUHARAPAN.COM - Iran mengundang pengawas dari Badan Energi Atom Internasional (IAEA) untuk mengunjungi fasilitas nuklir mereka. Demikian dikatakan kepala badan pengawas nuklir PBB hari Kamis (28/11) di markas besar PBB di New York.
"Saya dapat memberitahukan Dewan bahwa kami telah menerima undangan dari Iran untuk mengunjungi Pabrik Produksi Air Berat di Arak pada tanggal 8 Desember," kata Direktur Jenderal IAEA, Yukiya Amano.
Dia menyampaikan hal itu di depan Dewan Badan Gubernur pada pertemuan di Wina yang bertujuan memperbarui pekerjaan organisasi IAEA dalam memverifikasi nuklir, keselamatan, keamanan dan penggunaan teknologi nuklir untuk tujuan damai.
Semua isu, termasuk dalam laporan kepada Dewan akan dibahas, terkait pernyataan bersama dan kerangka kerja sama IAEA dengan Iran pada 11 November.
Iran dan IAEA setuju untuk memperkuat kerja sama dan dialog untuk memastikan sifat eksklusif damai program nuklir Iran melalui resolusi semua isu yang beredar. Iran berkomitmen menerapkan enam langkah praktis dalam waktu tiga bulan.
Program nuklir Iran, yang oleh pejabatnya dinyatakan bertujuan damai, namun negara-negara lain berpendapat program itu didorong oleh ambisi militer. Program ini menjadi kekhawatiran internasional sejak diketahui pada tahun 2003 bahwa Iran menyembunyikan kegiatan nuklirnya selama 18 tahun, dan melanggar kewajiban berdasarkan Traktat Non-Proliferasi Nuklir (NPT).
Terobosan Diplomatik
Terobosan diplomatik lainnya adalah munculnyapengumuman bahwa Iran telah mencapai kesepakatan sementara dengan enam negara anggota PBB lain mengenai kegiatan nuklirnya.
"Saya menerima surat dari Perwakilan Tinggi Uni Eropa, Catherine Ashton, atas nama China, Prancis, Jerman, Rusia, Inggris dan Amerika Serikat, tentang aksi bersama yang disetujui Iran pada 24 November di Jenewa," kata Amano.
Dia menyebutkan bahwa IAEA akan memiliki peran penting dalam verifikasi langkah-langkah terkait nuklir Iran yang disepakati di Jenewa. (un.org)
Pemerhati Lingkungan Tolak Kekah Keluar Natuna
NATUNA, SATUHARAPAN.COM - Pemerhati Lingkungan di Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau (Kepri) menolak h...