IRM Membahas Tren Kontemporer Misi Penginjilan
JENEWA, SATUHARAPAN.COM – Ulasan Internasional tentang Misi (IRM) baru-baru ini membahas keterlibatan substantif dan respons terhadap tren kontemporer dalam teologi dan praktik misi serta penginjilan, demikian yang dilaporkan oikumene.org pada Rabu (23/4).
Disunting oleh sekretaris Komisi Misi dan Penginjilan Dunia Jooseop Keum, pembahasan tersebut mencakup 25 kunci presentasi dan laporan dari Sidang Raya ke-10 Dewan Gereja Dunia (WCC) yang dilaksanakan di Republik Korea pada 30 Oktober hingga 8 November 2013.
Sidang raya ke-10 itu membuat sesi pleno mengenai misi untuk pertama kalinya serta melaksanakan ‘percakapan ekumenis’ penting yang melibatkan ratusan peserta untuk memikirkan kembali misi dan penginjilan bagi dunia kontemporer.
Berdasarkan pernyataan peserta misiologis Kenneth Ross, “yang mungkin akan banyak diingat dari Busan adalah bahwa pertemuan tersebut merupakan sidang raya di mana tugas misi gereja menjadi pusat perhatian.”
Bersama dengan presentasi sistematis dari pleno misi sidang raya tentang tema kunci dan keyakinan dalam penegasan misi baru, Together towards Life: Mission and Evangelism in Changing Landscapes, IRM menyoroti respons sejumlah konteks budaya dan agama (misalnya Eropa Timur dan Utara, Amerika Latin, Asia Selatan, seperti dalam perspektif Orthodox, Pentakostal dan Katolik Roma).
Konsep dan pertanyaan penting mengenai misiologi ditunjukkan oleh tulisan tentang misi yang mencakup Roh Kudus, biblika, Trinitarian, dan pilar persekutuan, misi dari perbatasan, refleksi teologis feminis tentang misi, implementasi penegasan baru, dan bentuk kepemimpinan.
Dua dari 21 ‘percakapan ekumenis’ dilaksanakan dalam sidang raya yang dipusatkan pada topik mengenai misi dan penginjilan, yang masing-masing terdiri dari empat sesi, dan laporan naratif.
Sebuah seksi khusus menggali isu dan wawasan mengenai penginjilan kontemporer, terutama pemuridan sebagai penginjilan, dan itu mencermikan konversi dan proselitisme (usaha membuat seseorang berpindah agama).
Di antara lusinan kontributor terdapat Ross, Kirsteen Kim, Roderick Hewitt, Eva Christina Nilsson, Atola Longkumer, Stephen Bevans Cecilia Castillo Nanjari, Metropolitan Geevarghese Mor Coorilos, Peter Cruchley-Jones, Wonsuk Ma, Volha Aleinik, dan Opoku Onyinah. (oikoumene.org)
Editor : Bayu Probo
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...