ISIS Ancam Jual 3 Perempuan Kristen Sebagai Budak Seks
SATUHARAPAN.COM – ISIS—Kelompok teroris yang mengaku menegakkan Negara Islam—mengancam dunia internasional, jika tiga perempuan Kristen yang mereka culik, yang fotonya telah bocor di media sosial, tidak ditebus, mereka akan dijual sebagai budak seks.
Susan Elias dan putrinya, tercatat pada 27 juli 2105. Nama dan tanggal tertulis dalam kertas yang dibawa Susan. (Foto: Daily Mail)
Tiga gambar wanita memegang tanda dengan nama mereka tercantum. Foto-foto itu diunggah di media sosial Jumat (14/8) lalu, menurut Daily Mail.
Para perempuan ini diduga adalah salah satu kelompok besar orang Kristen yang diculik ISIS pada Februari, ketika 220 orang Kristen Assyria menghilang dari provinsi Hassakeh di utara-timur Suriah. Sebuah sumber dari Federasi Kaum Asyur Swedia mengatakan, "nama-nama mereka menyerupai nama keluarga asal desa-desa tersebut ... jadi ada kemungkinan bahwa perempuan-perempuan ini dari desa Asyur tapi kami tidak dapat mengonfirmasi lebih jelas."
Federasi khawatir mereka bisa dijual sebagai budak seks untuk pejuang ISIS jika uang tebusan tidak dibayar, meskipun belum disebut jumlahnya.
Tahun lalu ISIS merilis panduan 34-halaman membuat jelas bahwa memerkosa orang Kristen dan Yahudi yang "ditangkap dalam pertempuran" diizinkan. Awalnya, Kristen dan Yahudi menerima perlindungan terbatas dibandingkan komunitas lainnya seperti Yazidi. Sebab, orang Kristen dan Yahudi disebut di Alquran sebagai 'Ahli Kitab.' Namun, aturan ini telah dihapus sebab ISIS (Islamic State of Iraq and Syria) ini dengan sistematis terus memerkosa perempuan dan anak perempuan yang tidak mau menjadi mualaf.
Seorang gadis 12 tahun yang diculik diberi tahu oleh seorang pejuang ISIS bahwa karena dia bukan Muslim, menurut penculiknya Alquran tidak hanya mengizinkan pemerkosaan, bahkan menganjurkannya. Gadis itu, yang berhasil melarikan diri, baru-baru ini diwawancarai New York Times.
Ada kekhawatiran bahwa nasib orang Kristen di Suriah memburuk.
Perempuan yang namanya tidak jelas dan tiga anak mereka. Juga, korban penculikan oleh ISIS. (Foto: Daily Mail)
Pekan lalu ISIS menculik 230 orang Kristen dan Muslim dari Qaryatain di Suriah. Setengah sudah dibebaskan, tetapi Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia khawatir bahwa para sandera yang tersisa, setidaknya 60 dari mereka adalah Kristen, dibunuh atau dijadikan budak. (christiantoday.com)
Ikuti berita kami di Facebook
Albania akan Blokir TikTok Setahun
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Albania menyatakan akan memblokir media sosial TikTok selama s...