ISIS Ancam Pancung Obama di Gedung Putih
BAGHDAD, SATUHARAPAN.COM- Islamik State of Iraq and Syria (ISIS) atau negara Islam Irak dan Suriah (NIIS) mengancam akan memenggal kepala Presiden Amerika Serikat, Barack Obama di dalam Gedung Putih sebelum menyebarkan hukum Syariah Islam di seluruh wilayah AS.
Hal itu diungkapkan pada sebuah video propaganda baru dari ISIS yang dirilis pada hari Senin (26/1), menurut laporan. Organisasi teroris Islamis itu juga mengancam para pemimpin dunia lainnya dalam langkah pembalasan atas pasukan Kurdi yang merebut kota perbatasan di Suriah, Kobane, sehari sebelumnya.
Video, yang berjudul "Pemboman di Kota Muslim Damai Mosul," menunjukkan kehancuran kota Irak itu dari ledakan mortir. Kemudian ditampilkan pemenggalan kepala seorang tentara musuh oleh teroris ISIS.
Salah satu pemberontak dalam video itu, seperti dirilis Daily Mail, mengatakan bahwa pasukan Negara Islam pada akhirnya akan mencapai AS dan membunuh Presiden Barack Obama. Dia juga mengancam Presiden Pemerintah daerah Kurdistan, Masoud Barzani, serta orang-orang Prancis dan Belgia.
"Ini adalah nasib orang yang menentang Islam," kata pria itu. "Ketahuilah, hai Obama, bahwa kami akan mencapai Amerika. Ketahui juga bahwa kami akan memotong kepala Anda di Gedung Putih dan mengubah Amerika menjadi provinsi Muslim."
"Ketahuilah bahwa kami adalah orang-orang yang tidak takut pada apapun," kata teroris itu. "Kami adalah lembaga hukum Allah..."
Pada bagan lain video itu seperti dikutip Fox News, militan mengatakan, "Tapi untuk, hai Masoud, Anda anjing, kami akan memenggal kepala Anda dan melemparkan Anda ke dalam tong sampah sejarah," kata militan itu, berbicara tentang Presiden Kurdi.
Untuk orang-orang Perancis dan Belgia, dia mengatakan, "Kami menyampaikan Anda bahwa kami akan datang kepada Anda dengan bom mobil dan bahan peledak dan kami akan memotong kepala Anda."
Militan itu juga menuduh lawan dengan kemunafikan, menyoroti warga sipil yang terbunuh oleh serangan rudal dan bahkan mewawancarai satu orang yang mengatakan membunuh keluarganya. Serangan pesawat tak berawak AS sejauh ini menewaskan lebih dari 6.000 gerilyawan ISIS di seluruh Suriah dan Irak, seperti pernah diungkapkan Presiden Obama.
"Setiap kali Anda meluncurkan rudal, kami akan mengirimkan kembali kepala salah satu prajurit Anda. Anda membunuh anak-anak dan warga sipil, sementara mengklaim bahwa hal itu dilarang dalam konstitusi," kata militan sebelum memenggal kepala tawanannya perang itu yang juga dikutip oleh Christian Examiner.
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...