ISIS Bakar Ratusan Alkitab, Lenyapkan Kekristenan dari Irak
MOSUL, SATUHARAPAN.COM - Sebuah video yang dilansir oleh kelompok ekstremis Negara Islam Irak dan Suriah atau lebih dikenal sebagai ISIS, menunjukkan sebuah kekejian baru yang semakin memberikan legitimasi atas tuduhan bahwa kelompok itu melakukan genosida terhadap umat Kristen dan minoritas lainnya.
FoxNews.com melaporkan, video tersebut menunjukkan ISIS membakar tumpukan Alkitab dan literatur Kristen lainnya dalam api unggun. Beberapa pemberitaan mengatakan jumlahnya ratusan.
Video yang berjudul, "Diwan pendidikan menghancurkan buku petunjuk Kristen di Mosul," dibuat oleh polisi moral ISIS yang terkenal dengan nama Diwan Al-Hisbah, sebagaimana dikutip oleh FoxNews.com dari Christian Today. Video ini muncul saat di AS tengah terjadi perdebatan dan perundingan untuk menentukan apakah aksi ISIS selama ini dapat disebut sebagai genosida, istilah yang memiliki konsekuensi penting di bawah hukum internasional.
"Ini adalah contoh lain bahwa ISIS benar-benar serius dengan apa yang mereka katakan," kata David Curry, CEO Open Doors USA, kepada FoxNews.com.
"Itu yang membuat diskusi (tentang genosida) menjadi penting. Mereka (ISIS) ingin mengeliminasi (Kristen) dan mereka sangat serius. "
Sementara ISIS telah membunuh, memperbudak dan mengusir ratusan ribu orang Kristen Irak, penghancuran materi keagamaan bisa juga menjadi bagian dari bukti genosida.
DPR AS pada hari Senin lalu dengan suara bulat menyetujui resolusi yang menyebut ISIS melakukan genosida Kristen, yang menurut Konvensi PBB, adalah "tindakan berkomitmen dengan niat untuk menghancurkan, secara keseluruhan atau sebagian, bangsa, etnis, kelompok ras atau agama."
Departemen Luar Negeri AS kini berada di bawah tekanan untuk mencapai kesimpulan yang sama, yang bisa mewajibkan AS untuk mengambil tindakan.
Video pertama muncul minggu lalu dan menunjukkan militan ISIS menumpukkan ratusan buku yang bertanda salib di sampulnya dan membakarnya menjadi sebuah api unggun besar di sebuah lokasi yang tidak diketahui di bagian utara kota di Irak.
"Ini adalah video pertama yang menunjukkan pembakaran buku Kristen," kata pejabat Tim Jihad and Terorism Threat for Middle East Media Research Institute, dalam pernyataannya kepada FoxNews.com.
"Hal ini sejalan dengan perlakuan ISIS terhadap umat Kristen, yang terdapat pada publikasi ISIS, yang secara teratur dimonitor oleh MEMRI . Tidak ada tren baru dalam hal perlakuan ISIS terhadap Kristen, semuanya konsisten dengan pernyataan dan tindakan mereka sejak ISIS mendeklarasikan kekhalifahan pada 2014."
Mosul, yang cukup lama dipandang sebagai surga bagi penduduk Kristen Irak, diserbu oleh militan ISIS pada 2014. Setelah pengambilalihan, ISIS menuntut mereka masuk Islam, memaksa membayar pajak yang dikenal sebagai jizyah, atau diusir untuk melarikan diri dari kota. Meskipun Mosul dianggap sebagai pusat agama Kristen di wilayah itu, diyakini semua orang Kristen telah meninggalkannya.
Penduduk Kristen Irak telah menurun dari 1,5 juta menjadi 275.000 sejak ISIS mendeklarasikan kekhalifahannya
"Tujuan resmi ISIS adalah melenyapkan dan memaksa orang-orang Kristen dan orang-orang Yazidi keluar dari wilayah itu," kata Curry. "Mereka berhasil. Populasi Kristen di wilayah tersebut telah sangat berkurang."
Jika Menteri Luar Negeri AS John Kerry memutuskan bahwa tindakan ISIS adalah genosida, PBB bisa dipaksa untuk mengangkat masalah ini dan mengambil tindakan.
"Ini sudah pasti genosida," kata Curry. "Barat telah menyadari bahwa mereka tidak bisa menyangkalnya lagi."
Editor : Eben E. Siadari
Albania akan Blokir TikTok Setahun
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Albania menyatakan akan memblokir media sosial TikTok selama s...