Wamenlu Ungkap Hubungan Diplomatik Rahasia Israel dengan RI
YERUSALEM, SATUHARAPAN.COM - Wakil Menteri Luar Negeri Israel, Tzipi Hotovely, mengatakan Indonesia memiliki hubungan diplomatik tidak resmi dengan Indonesia. Hal itu ia katakan pada hari Rabu (16/3) menjawab pertanyaan MK Ahmed Tibi, anggota parlemen dari Partai Join List, terkait dengan pelarangan Menlu Indonesia, Retno Marsudi, mengunjungi wilayah Otoritas Palestina.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Israel melarang Retno Marsudi mengunjungi Menlu Palestina Riyad al-Malki di Ramallah dalam rangka peresmian konsulat kehormatan Indonesia untuk Otoritas Palestina pada hari Minggu (13/3). Alasannya, Retno Marsudi tidak bersedia bertemu dengan Pejabat Israel di Yerusalem dalam kunjungannya tersebut.
Tibi meminta Hotovely menguraikan keputusan pelarangan Retno Marsudi.
Hotovely menjelaskan bahwa meskipun Israel dan Indonesia tidak memiliki hubungan diplomatik resmi, Deputi Direktur Jenderal wilayah Asia-Pasifik Kementerian Luar Negeri Israel, Mark Sofer, baru-baru ini berkunjung ke Jakarta.
Pada pertemuan itu, pejabat Israel dan Indonesia mencapai sebuah kesepahaman bahwa dalam kunjungannya ke Palestina, Retno Marsudi akan bertemu dengan pejabat senior Israel di Yerusalem.
Menurut The Jerusalem Post yang melaporkan berita ini, hal semacam itu adalah prosedur untuk semua pejabat asing. Mereka mengunjungi Yerusalem dan Ramallah, kata Hotovely, dan Indonesia tidak terkecuali.
"Adalah keputusan Menteri Luar Negeri Indonesia untuk melanggar kesepahaman itu dan dia memahami itu, dengan tindakan melewatkan Yerusalem, dia akan melawan aturan yang ditetapkan oleh Israel untuk setiap kunjungan resmi ke wilayah Otoritas Palestina dan Israel," kata Hotovely.
Hotovely mengatakan ada "kontak-kontak yang berkelanjutan" antara Israel dan Indonesia, kendati tanpa hubungan resmi dan Israel sedang bekerja untuk meningkatkan hubungan dengan Indonesia.
"Kami melihat pertumbuhan yang meningkat dalam ikatan dengan Asia yang belum pernah terjadi sebelumnya, meskipun Otoritas Palestina dan pemimpinnya melakukan semua yang bisa untuk mencegah pengembangan hubungan ini," kata dia.
"Hubungan Israel-Asia semakin kuat dan kuat," tambah dia.
Menanggapi jawaban Hotovely, Tibi mengatakan penjelasan wakil menlu Israel itu seolah-olah menunjukkan bahwa Israel adalah "penguasa asing" atas Palestina.
"Sebuah negara yang tidak memiliki hubungan dengan Israel, salah satu negara Muslim terbesar di dunia, ingin memasuki wilayah Otoritas Palestina dan bertemu dengan pemimpin Palestina. Mengapa Anda terlibat? Otoritas Palestina adalah negara yang diakui di PBB, seluruh dunia mengenalinya. Mungkin situasi kekuasaan asing itu harus diakhiri. Jawaban Anda membuktikan apa yang saya katakan," kata dia.
Hotovely menyebut pertanyaan Tibi adalah provokasi: "Kita bukan rezim asing. Kita di sini sebagai pemerintah yang sah di negeri orang-orang Yahudi, di mana ada minoritas Arab dengan hak yang sama. Anda mewakili minoritas itu," kata dia kepada Tibi.
Wamenlu Israel itu menambahkan, hubungan diplomatik, termasuk dengan negara-negara tanpa ikatan diplomatik resmi, diatur oleh kesepahaman, dan ketika itu terang-terangan dilanggar, itu merupakan pelanggaran kode diplomatik.
"Hal terhormat yang harus dilakukan ketika ada hubungan rahasia, seperti Israel dan Indonesia, adalah menghormati kode etik itu," kata dia.
"Ketika Anda melanggarnya, jangan heran bila Anda mencegah sendiri kunjungan Anda ke wilayah Otoritas Palestina," kata dia.
Editor : Eben E. Siadari
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...