ISIS Berencana Culik Pemimpin Malaysia
KUALA LUMPUR: Kelompok ekstremis Negara Islam Iran dan Suriah atau ISIS merencanakan untuk menculik pemimpin tinggi Malaysia dan memasukkan mereka dalam daftar untuk ditukar dengan militan ISIS yang ditahan di negara itu.
Menurut intelijen Malaysia, dua tentara dari sel ISIS yang ditangkap dan didakwa awal tahun ini mengatakan pihaknya menyusun rencana yang rumit untuk menculik para pemimpin Malaysia ke sebuah tempat terpencil di Lembah Klang.
Mereka akan membuat video yang merekam tangkapan mereka. Setelah membuat permintaan untuk pembebasan rekan-rekan mereka, mereka akan mengidentifikasi tempat yang aman untuk pertukaran sandera.
Jaringan teror itu tidak menuntut uang tebusan, mereka hanya menuntut pembebasan rekan-rekan mereka, kata Asisten Senior Kepala Divisi Khusus Anti Teroisme Bukit Aman, Ayob Khan, Senin (16/11).
Ayob mengatakan ISIS berencana menggunakan pertukaran tahanan sebagai bentuk propaganda untuk "mempromosikan" jaringannya.
Dia menggambarkan ancaman ISIS di Malaysia sebagai "nyata", karena doktrin terbaru ISIS menekankan anggotanya untuk melakukan serangan di negara asal mereka.
Ayob memperingatkan bahwa situasi di Asia Tenggara bisa berubah tidak stabil jika dosen yang bergabung dengan ISIS, Dr Mahmud Ahmad, membentuk blok ISIS di Malaysia.
"Prioritas utama kami adalah untuk menghentikan dia dari tujuannya untuk pergi ke Suriah dan bersumpah sumpah setia di depan pemimpin ISIS, Abu Bakr al-Baghdadi," katanya.
Dia mengatakan polisi telah memperketat pengawasan dan keamanan di semua titik masuk utama, terutama bandara, untuk mencegah militan itu pergi ke Suriah.
Terkait serangan teror di Paris, ia mengatakan tidak ada catatan yang menunjukkan bahwa salah satu penyerang telah transit di Malaysia.
"Kami telah memeriksa nama pada paspor yang ditemukan di lokasi serangan di Paris dan menemukan tidak ada catatan seperti itu," tambahnya.
Bukit Aman dalam keadaan siaga tinggi menyusul serangan teror di Paris pada hari Jumat.
ISIS telah mengaku bertanggung jawab atas pembantaian yang yang menewaskan sedikitnya 129 orang pada Tragedi Paris itu.
Persiapan untuk Asean Summit di Malaysia pekan ini juga diperketat.
Pada hari Minggu (15/11), Menteri Pertahanan, Datuk Seri Hishammuddin Hussein, mengatakan beberapa pemimpin Malaysia, termasuk dirinya sendiri, berada dalam daftar ISIS.
Editor : Eben E. Siadari
Gereja-gereja di Ukraina: Perdamaian Dapat Dibangun Hanya At...
WARSAWA, SATUHARAPAN.COM-Pada Konsultasi Eropa tentang perdamaian yang adil di Warsawa, para ahli da...