Polisi Belgia Inspeksi Rumah Cari Pelaku Teror Paris
BRUSSEL, SATUHARAPAN.COM – Puluhan polisi Belgia termasuk tentara komando khusus bersenjata, memeriksa setiap rumah-rumah di distrik perumahan Molenbeek pada hari Senin (16/11).
Meskipun ada laporan yang berbeda, lembaga penyiaran publik membantah rumor bahwa pria yang menjadi buronan atas serangan Paris itu telah ditangkap.
Media televisi RTBF milik pemerintah Belgia telah membantah laporan dari penyiar televisi swasta RTL yang mengatakan bahwa Salah Abdeslam, seorang warga negara Prancis berusia 26 tahun yang tinggal di ibu kota Belgia, telah ditahan.
Polisi mengatakan operasi itu terkait dengan serangan di Paris.
Wartawan Reuters melaporkan suasana siaga dari polisi dengan kendaraan lapis bajanya sudah terlihat di Molenbeek.
Distrik Molenbeek merupakan rumah bagi banyak imigran Muslim, di mana saat ini menjadi pusat penyelidikan serangan militan di Paris pada akhir pekan ini, setelah terungkap bahwa dua tersangka di antaranya berasal dari daerah tersebut.
Laporan-laporan mengatakan Abdeslam masuk di perbatasan Prancis-Belgia pada Sabtu (14/11) beberapa jam setelah serangan itu. Dia adalah salah satu dari tiga tersangka yang berada di dalam mobil sewaan yang diduga digunakan untuk melakukan aksi teror di beberapa tempat. Namun, dia langsung dibebaskan setelah melihat identitasnya dan beberapa pernyataan singkatnya.
Salah satu saudaranya, Ibrahim Abdeslam, meninggal dalam serangan tersebut, sedangkan saudaranya yang lain sudah ditahan di Belgia, kata sumber pengadilan.
Hasil Investigasi: Warga Belgia Otak Teror Paris
Seorang warga Belgia yang saat ini tinggal di Suriah diyakini menjadi salah satu otak ISIS yang paling aktif dan dicurigai berada di balik serangan hari Jumat (13/11) di Paris, menurut sebuah sumber yang dekat dengan penyelidikan yang dilakukan di Prancis. Sumber tersebut mengatakan bahwa dia adalah Abdelhamid Abaaoud.
“Dia (Abaaoud) tampaknya menjadi otak di balik beberapa serangan terencana di Eropa,” kata seorang sumber itu kepada Reuters.
Menurut radio RTL, Abaaoud adalah pria berumur 27 tahun dari Molenbeek.
Pada bulan Februari tahun ini, majalah online ISIS Dabiq melakukan wawancara dengannya dan membual bahwa dia telah melakukan perjalanan melalui Eropa tanpa diketahui oleh aparat keamanan untuk mengatur serangan dan pengadaan senjata.
Nama Abaaoud juga pernah disebutkan oleh berbagai media tahun lalu sebagai kakak dari seorang anak 13 tahun yang meninggalkan Belgia untuk menjadi pejuang anak di Suriah. (jpost.com)
Editor : Eben E. Siadari
Puluhan Anak Muda Musisi Bali Kolaborasi Drum Kolosal
DENPASAR, SATUHARAPAN.COM - Puluhan anak muda mulai dari usia 12 tahun bersama musisi senior Bali be...