ISIS Bunuh 300 Mantan Polisi di Mosul
MOSUL, SATUHARAPAN.COM – Kelompok ISIS (Negara Islam Irak dan Suriah) diduga membunuh lebih dari 300 mantan polisi Irak pada tiga pekan lalu dan mengubur mereka di sebuah kuburan massal di dekat kota Hammam Al-Alil di selatan kota Mosul, Irak, menurut Human Rights Watch, hari Kamis (17/11)
Warga setempat juga mengatakan para anggota gerilyawan memakamkan korban yang telah ditembak atau dipenggal oleh ISIS. Penduduk menyebutkan sekitar 200 orang tewas dalam pekan-pekan sebelum ISIS mundur dari kota itu, menurut Reuters.
Human Rights Watch mengatakan, beberapa mantan polisi dipisahkan dari satu kelompok sekitar 2.000 orang dari desa-desa dan kota-kota terdekat. Mereka dipaksa berbaris di samping militan ISIS, pada bulan lalu, ketika mereka mundur ke Mosul dan kota Tal Afar, di utara.
Warga mengatakan mereka melihat militan ISIS dengan empat truk besar membawa 100 sampai 125 orang, dan beberapa di antara mereka mantan polisi. Kendaraan itu melewati sebuah perguruan tinggi pertanian di dekat lokasi yang menjadi kuburan massal. Beberapa menit kemudian ada tembakan senjata otomatis dan teriakan kesakitan.
Pada malam berikutnya, pada 29 Oktober, kejadian serupa terulang terhadap antara 130 hingga 145 orang, kata warga kepada HRW.
Saksi lain, warga Hammam Al-Alil, mengatakan mendengar tembakan senjata otomatis di daerah itu selama tujuh menit, selama tiga malam berturut-turut. "Ini adalah bukti lain dari pembunuhan massal yang mengerikan yang dilakukan ISIS terhadap mantan aparat penegak hukum di dalam dan sekitar Mosul," kata Joe Stork, Wakil Direktur HRW Timur Tengah.
"ISIS harus bertanggung jawab atas kejahatan terhadap kemanusiaan ini," kata dia.
Editor : Sabar Subekti
Rusia Tembakkan Rudal Balistik Antarbenua, Menyerang Ukraina
KIEV, SATUHARAPAN.COM-Rusia meluncurkan rudal balistik antarbenua saat menyerang Ukraina pada hari K...