ISIS Culik dan Bunuh Perwira Polisi Irak
BAGHDAD, SATUHARAPAN.COM-Seorang perwira polisi Irak dibunuh setelah dua pekan diculik oleh kelompok ekstremis ISIS, kata para pejabat pada hari Rabu (29/12).
Kelompok ekstremis ISIS tingkat rendah dilaporkan terus mengganggu upaya untuk memulihkan stabilitas di Irak, yang dirusak oleh ISIS dalam perang dan kerusuhan selama bertahun-tahun.
Kelompok ekstremis itu telah merilis foto-foto yang dimaksudkan untuk menunjukkan tubuh Kolonel Yasser Al-Jourani yang dipenggal, yang mereka tangkap saat dia berburu dengan teman-temannya di wilayah Hamrin, Irak awal bulan ini.
Salah satu rekan berburunya ditemukan tewas tertembak, sementara yang kedua yang telah disiksa kemudian meninggal karena luka-lukanya, kata seorang sumber keamanan kepada AFP.
Juru bicara kepala angkatan bersenjata Irak mengatakan Perdana Menteri Mustafa Al-Kadhimi telah memerintahkan agar upaya keamanan terhadap kelompok ISIS ditingkatkan.
"Kami akan mengejar teroris untuk mencapai keadilan dan pembalasan bagi para martir kami," kata juru bicara panglima militer.
Selama beberapa hari terakhir pasukan keamanan mengumumkan operasi skala besar di wilayah pegunungan Hamrin.
Operasi militer Irak dan serangan udara menewaskan "lima agen Daesh", akronim bahasa Arab untuk ISIS, yang mengarah pada penemuan beberapa "kantong teroris" yang berisi bom dan senjata, sebuah pernyataan dari pasukan keamanan Irak. "Dua mayat dari dua orang yang diculik ditemukan," tambahnya, tanpa menyebut nama para korban.
ISIS menyerbu sebagian besar Irak utara dan barat dalam serangan pada tahun 2014 sebelum akhirnya menyerah pada serangan balik oleh pasukan pemerintah yang didukung oleh koalisi pimpinan Amerika Serikat pada tahun 2017.
Hari ini, ISIS mempertahankan sebagian besar kehadiran klandestin di Irak dan Suriah dan melakukan serangan berkelanjutan di kedua sisi perbatasan, menurut laporan PBB yang diterbitkan awal tahun ini.
Di kedua negara, ISIS diyakini mempertahankan sekitar 10.000 pejuang aktif, menurut laporan itu. Serangan besar terakhir yang diklaim oleh ISIS di Irak menargetkan pasar di lingkungan warga Syiah di Baghdad di Kota Sadr pada Juli dan menewaskan sekitar 30 orang. (AFP)
Editor : Sabar Subekti
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...