ISIS Hancurkan Dua Makam Kuno Islam di Palmyra
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM - Militan ISIS pada Selasa (23/6) dilaporkan telah meledakkan dua tempat suci Muslim kuno di kota kuno Palmyra (Tadmur) Suriah setelah sebelumnya menanam bahan peledak dan ranjau di sekitar reruntuhan kota era-Romawi berusia lebih dari 2.000 tahun itu.
Laporan berupa foto-foto yang dipublikasikan melalui akun media kelompok Wilayat Homs dengan judul “menghapus landmark kemusyrikan di Kota Tadmur/Palmyra" menunjukkan militan ISIS membawa bahan peledak menuju puncak bukit lokasi makam Muhammad bin Ali, keturunan sepupu Nabi Muhammad, dan kemudian diledakkan.
Tempat pemakaman bin Ali terletak sekitar 4 km sebelah utara dari Palmyra.
Militan juga meledakkan makam Abu Behaeddine, tokoh Islam dari Palmyra. Makam Abu Beheaddine ini terletak di sebuah oasis sekitar 500 meter dari reruntuhan kota kuno Palmyra.
"Mereka menganggap makam Islam bertentangan dengan keyakinan mereka, dan mereka melarang semua kunjungan ke situs-situs tersebut," kata Maamoun Abdulkarim, direktur peninggalan kuno Suriah kepada AFP.
Maamoun Abulkarim mengatakan belum jelas apakah ISIS menanam bom untuk menghancurkan seluruh reruntuhan kuno era Romawi itu ataukah untuk mencegah serangan dari pasukan yang setia pada Presiden Suriah Bashar al-Assad, yang sudah maju ke arah Palmyra.
Sejak merebut Palmyra bulan Mei lalu ISIS dilaporkan telah mengeksekusi ratusan orang di Palmyra. Dalam perkembangan terakhir, Abdulkarim mengatakan patung Singa Al-Lat berusia 1.900 tahun yang berdiri di depan museum nasional juga telah dihancurkan oleh ISIS.
PBB menggambarkan kota Palmyra sebagai situs "bernilai luar biasa". Sebuah metropolis kuno dan pusat kafilah dari beberapa peradaban, Palmyra penuh patung berharga dan artefak.
Di Palmyra berdiri banyak bangunan kuno campuran unik arsitektur Romawi dengan pengaruh Yunani-Persia dan Babilonia. Yang paling dikagumi adalah jalan utama bertiang yang terkenal dan dihormati khususnya untuk kuil Baal, dianggap salah satu monumen budaya paling penting dari seluruh yang ada di Palmyra.
Kamala Harris: Negara Harus Terima Hasil Pemilu, Mendesak Pe...
WASHINGTON DC, SATUHARAPAN.COM-Menghadapi penolakan besar-besaran oleh para pemilih Amerika, Kamala ...