ISIS Hancurkan Dua Monumen Berharga di Palmyra Suriah
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM - Ekstremis dari kelompok ISIS menghancurkan dua monumen berharga di kota tua Suriah, Palmyra, sebulan setelah merebutnya kembali dari pasukan rezim, ungkap kepala urusan barang antik pada Jumat (20/1).
“Sumber lokal mengatakan kepada kami bahwa 10 hari lalu Daesh menghancurkan Tetrapylon, sebuah bangunan berbentuk tiang yang terdiri atas 16 kolom yang menandai salah satu ujung barisan tiang di kota tua itu,” ujar Direktur Jenderal Direktorat Barang Antik dan Museum Maamoun Abdulkarim kepada AFP menyebut nama alternatif untuk ISIS.
“Kamis (19/1, Red), kami menerima foto satelit dari rekan kami di Boston University yang menunjukkan kerusakan di bagian depan amfiteater Romawi tersebut,” dia menambahkan.
Sebelum dipaksa keluar dari Palmyra dalam serangan yang didukung Rusia pada Maret tahun lalu, ISIS melancarkan serangan yang menghancurkan situs warisan dunia kota itu yang terdaftar di UNESCO, beberapa kuil dan menara makam yang berharga.
“Dari hari pertama, saya menyiapkan diri untuk kemungkinan yang buruk,” ujar Abdulkarim.
“Kami sudah menyaksikan teror pendudukan pertama dan terus terang saya tidak mengira bahwa kota itu akan diduduki untuk kedua kalinya.”
“Upaya penting untuk memperjuangkan Palmyra adalah budaya, bukan politik. Saya tidak pernah memahami bagaimana masyarakat internasional dan pemain utama dalam konflik Suriah bisa menerima jatuhnya Palmyra ke tangan ISIS,” katanya. (AFP/Ant)
Editor : Sotyati
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...