ISIS Klaim Tembak Pesawat Militer Suriah
MIliter Suriah: Pesawat Jatuh Ketika Latihan. PBB Undang Para PIhak Suriah untuk Perundingan Damai di Jenewa, Mei Mendatang.
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM- Negara Islam Irak dan Suriah atau Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) dilaporkan menembak jatuh sebuah pesawat militer Suriah di dekat bandar udara militer utama di Suriah selatan pada hari Jumat (24/4).
Pemilik akun Twitter yang pro ISIS, seperti dilaporkan kantor berita AFP, mengatakan kelompok militan itu telah ditangkap pilotnya.
Pesawat itu jatuh di timur bandar udara Khalkhalah, satu-satunya pangkalan udara di Provinsi Sweida, kubu dari minoritas Druze yang sebagian besar menghindari pertumpahan darah dalam perang Suriah, kata Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia.
Kepala Observatorium, Rami Abdel Rahman, mengatakan nasib setiap anggota awak peswat masih belum diketahui, namun akun yang pro ISIS mengklaim pilot itu telah ditangkap.
Televisi pemerintah, mengutip seorang pejabat militer, mengatakan bahwa sebuah pesawat "jatuh karena masalah teknis ketika tengah menyelesaikan latihan" di dekat Khalkhalah, dan pencarian terhadap pilot itu sedang berlangsung.
Dalam serangan besar pertama di Sweida, ISIS berusaha menyerbu bandar udara pada 11 April, namun pasukan yang loyal pada rezim mempertahankan kontrol atas wilayah itu. Khalkhalah terletak di sepanjang jalan raya utama antara Damaskus dan kota yang dikuasai rezim, Sweida.
Insiden pada hari Jumat itu bukan pertama kalinya di mana ISIS berhasil menjatuhkan pesawat militer. Pada bulan Februari, kelompok ini menembak jatuh sebuah pesawat tempur Yordania yang melakukan serangan udara di Suriah sebagai bagian dari koalisi anti-ISIS internasional. Pilotnya, Maaz al-Kassasbeh, ditangkap dan kemudian dibakar hidup-hidup.
Konflik di Suriah yang telah berlangsung lebih dari empat tahun menewaskan lebih dari 220.000 orang dan menyebabkan lebih dari 11,2 juta orang mengungsi sejak dimulai pada Maret 2011.
Pembicaraan Damai
Sementara itu, Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) mengundang berbagai pihak di Suriah untuk pembicaraan damai di Jenewa pada bulan Mei
Utusan PBB untuk Suriah, Staffan de Mistura, menurut kantor berita Reuters, telah mengundang pemerintah dan kelompok oposisi Suriah untuk mengadakan pembicaraan terpisah di Jenewa bulan depan dalam tawaran terbaru untuk mengakhiri perang saudara empat tahun, kata seorang juru bicara PBB, hari Jumat (24/4).
De Mistura berencana untuk secara individu mengadakan pembicaraan dengan masing-masing pemangku kepentingan utama selama empat sampai enam pekan di kota Swiss, kata Ahmad Fawzi pada konferensi pers.
Negara-negara besar dan pemain regional juga diundang, tetapi tidak untuk kelompok ISIS dan Jabhat al-Nusra, yang diklasifikasikan sebagai "organisasi teroris, katanya. Beberapa dari mereka yang hadir dalam pembicaraan akan dapat berkomunikasi dengan mereka, tambahnya. Iran, sebagai sekutu Suriah, ada di antara mereka yang diundang, katanya.
Otoritas Suriah Tunjuk Seorang Komandan HTS sebagai Menteri ...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Penguasa baru Suriah telah menunjuk Murhaf Abu Qasra, seorang tokoh terkem...