Angelina Jolie: Tidak Ada Kemauan Politik Akhiri Krisis Suriah
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM – Aktres Hollywood, Angelina Jolie Pitt, meminta Dewan Keamanan PBB mengunjungi pengungsi Suriah agar tahu dampak perang Suriah pada mereka. Dia menuding keras tidak ada kemauan politik Dewan dan negara-negara anggota untuk mengakhiri konflik Suriah, meskipun informasi telah cukup.
Sementara itu, pejabat PBB menyebutkan para pihak di Suriah telah mati rasa dengan melakukan kekerasan yang tidak masuk akal. Krisis di Suriah makin buruk, dan warga sipil menanggung akibatnya.
Pejabat senior kemanusiaan PBB itu mengatakan hari Jumat (24/4) di Markas PBB di New York. Sementara Dewan Keamanan menuntut untuk memfasilitasi operasi bantuan yang diperluas dan pengiriman segera persediaan hidup bagi warga yang terkepung.
Wakil Sekretaris Jenderal untuk Urusan Kemanusiaan dan Koordinator Bantuan Darurat, Valerie Amos mengatakan itu, seperti dilaporkan situs PBB, dan mengkhawatirkan bahwa "orang-orang telah menjadi mati rasa, dan setiap hari mengejutkan hati nurani kita bersama."
Jutaan Mengungsi
Pertemuan di Dewan Keamanan PBB. (Foto: PBB)
Selama tragedi lima tahun konflik, kata dia, 220.000 orang telah tewas, lebih dari satu juta telah terluka, dan sekitar 7,6 juta orang mengungsi dan empat juta orang mengungsi di negara tetangga. Penderitaan masih berlanjut hingga hari ini. Pada pekan terakhir lebih dari 100.000 orang mengungsi akibat gelombang pertempuran di Idlib.
"Setiap kali saya berbicara tentang kekejaman demi kekejaman; pelanggaran demi pelanggaran; penderitaan demi kesengsaraan," kata Ms Amos. Dia bersama António Guterres, Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR), Angelina Jolie Pitt, utusan khusus UNHCR, dan Ertharin Cousin, Direktur Eksekutif World Food Program (WFP) PBB, yang menyerukan dihentikannya penderitaan di Suriah.
Kecaman Angelina Jolie
Angelina Jolie Pitt di antara anak-anak pengungsi.
Sementara itu, Angelina Jolie Pitt mengatakan bahwa sejak konflik Suriah dimulai pada 2011, dia telah melakukan 11 kunjungan ke lapangan menemui pengungsi Suriah di Irak, Yordania, Lebanon, Turki dan Malta.
"Saya berharap bahwa beberapa orang Suriah yang saya temui bisa berada di sini hari ini. Saya pikir seorang ibu yang saya temui baru-baru ini di sebuah kamp pengungsi di Irak, bisa memberitahu Anda tentang mencoba hidup setelah keluarganya hancur oleh orang-orang bersenjata dan dibawa sebagai budak seks," kata aktris Amerika pemenang Oscar itu.
"Salah satu dari orang Suriah yang saya temui akan berbicara lebih fasih tentang konflik daripada saya," tambahnya. "Saya di sini untuk mereka, karena ini adalah PBB mereka. Di sini, semua negara dan semua orang adalah sama. Tujuan dari PBB adalah untuk mencegah dan mengakhiri konflik. Untuk beesama-sama membawa negara, mencari solusi diplomatik dan menyelamatkan nyawa. Kami gagal untuk melakukan hal ini di Suriah."
Dari Kemarahan ke Keputusasaan
Krisis di Suriah diperparah oleh perpecahan dan kebingungan dalam masyarakat internasional agar Dewan Keamanan dari memenuhi tugasnya, kata Jolie Pitt menekankan.
"Orang-orang yang kita temui dengan kepercayaan bahwa kebenaran akan menjamin tindakan," katanya, menggambarkan bagaimana sepanjang tahun harapan berubah menjadi kemarahan dan kemarahan sekarang dalam keputusasaan dan keputusasaan.
Menurut Jolie Pitt, "masalahnya bukan kurangnya informasi. Dan kita tahu secara detail apa yang terjadi. Masalahnya adalah kurangnya kemauan politik. Semua, baik PBB dan seluruh dunia, ada pesan yang dikirim dari Suriah: bahwa rumah sakit dapat dibom, bantuan dapat ditahan, dan warga sipil kelaparan dengan impunitas, kata Jolie Pitt. "Saya mendesak Dewan untuk mengunjungi pengungsi dan melihat dampaknya. Mereka pengungsi tidak bisa datang ke Dewan, jadi harap Anda pergi kepada mereka, " kata Jolie Pitt.
Otoritas Suriah Tunjuk Seorang Komandan HTS sebagai Menteri ...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Penguasa baru Suriah telah menunjuk Murhaf Abu Qasra, seorang tokoh terkem...